- Elga Kharisma merupakan salah satu andalan Indonesia di cabang olahraga balap sepeda.
- Sebelum menjadi atlet sepeda, Elga Kharisma sempat menekuni olahraga motorcross, bulu tangkis, dan sepak bola.
- Perempuan asal Malang itu sudah menyumbangkan tiga emas dari BMX di SEA Games 2011, 2013, dan 2017.
SKOR.id - Elga Kharisma Novanda bicara soal perjalanan kariernya sebagai salah satu pembalap sepeda putri Indonesia.
Atlet asal Malang tersebut menuturkan bahwa bakatnya di cabor balap sepeda sudah terlihat sejak masih anak-anak.
Di saat anak-anak lain mengawali belajar sepeda dengan roda tiga atau empat, dirinya langsung menjajal roda dua.
Namun, keinginannya untuk menekuni balap sepeda, tak mulus. Dia sempat beralih ke sepak bola dan bulu tangkis.
Pada akhirnya, "darah balap sepeda" lebih kuat. Atlet kelahiran 14 November 1993 tersebut memilih kembali ke asal.
Pilihannya terbukti tepat karena Elga Kharisma Novanda menjelma sebagai andalan Indonesia di banyak pesta olahraga.
Bahkan, Ratu BMX Asia Tenggara masih tersemat dalam dirinya menyusul kesuksesan hat-trick medali emas.
Berikut petikan wawancara Skor.id dengan Elga Kharisma Novanda, termasuk soal stigma perempuan dan olahraga ekstrem:
Bagaimana awal mula Elga Kharisma suka olahraga sepeda?
Saya sudah menekuni olahraga sepeda sejak 2016. Sebelumnya, mungkin sudah ada basic dari keluarga saya yang suka olahraga sepeda.
Dulu, saya terjun ke dunia sepeda BMX itu dari om saya yang punya background pembalap nasional sepeda (roadbike), Sugeng Trihartono dan Muhammad Handi.
Tapi, di pertengahan saya menjalani aktivitas sepeda, ada niatan coba ke bulu tangkis, motorcross dan sepak bola. Sempet ikut latihan-latihan gitu.
Kemudian, sekitar tahun 2008, bapak dan om selalu dukung saya ke sepeda hingga akhirnya pilih BMX. Dari situ, saya benar-benar menekuni sepeda BMX.
Apa prestasi pertama Elga Kharisma di balap sepeda?
Saya sangat senang memiliki keluarga yang sangat support. Setelah hanya berlatih sebulan, om tantang saya ikut kejuaraan nasional BMX Surabaya, tahun 2008.
Saat itu, saya jadi juara dua dan tiga.
Suka duka Elga Kharisma selama menjadi atlet BMX...
Kalau bicara suka duka, pasti dilaluin semua atlet. Tapi, kalau saya, dukanya kalau lagi persiapan untuk event tertentu, kemudian cedera.
Contoh terakhir di Asian Games 2018. Saya cedera tulang belakang saat persiapan dan akhirnya tidak bisa turun di BMX, nomor spesialis saya.
Kalau sukanya, saya selalu dapat jalan untuk melanjutkan karier di sepeda. Misalnya, saat ini, karena cedera dan tidak bisa ke BMX, saya coba track sprint.
Saya lihat ini sebagai tantangan baru. Jadi, seakan saya ditunjukkan jalan selain BMX. Ada nomer lain yang masih bisa saya ikuti.
Sepeda kan termasuk olahraga ekstrem, tanggapan soal stigma di masyarakat tentang perempuan yang mungkin tabu...
Menurut saya, itu tergantung sudut pandang yang ingin melakukan olahraga ini. Kalau dibilang ektrem, ya memang ekstrem.
Tapi, kita (atlet-atlet BMX), sudah pasti dilengkapi dengan pengaman (body protector) dari kepala sampai deker kaki.
Kalau memang ada yang punya nyali gede, kenapa enggak dicoba. Sebagai contoh, di luar negeri tidak sedikit perempuan feminim yang terjun di olahraga ekstrem.
Jadi, menurut saya, nilai plus perempuan sampai bisa berprestasi untuk negara di olahraga (ekstrem) ini sih keren banget ya. Ha ha ha ha..
Target ke depan seorang Elga Kharisma....
Kalau untuk SEA Games Vietnam (2021) memang tidak ada nomernya (BMX), jadi saya tidak akan tampil di sana.
Target ke depan, saya fokus latian nomor track karena cedera tulang belakang ini membuat saya berhenti dulu di BMX.
Jadi, saya lagi ingin fokus untuk Asian Games (2022) di nomor track.
Ada pesan pemangku kepentingan balap sepeda Indonesia..
Saya harap, ke depan, fasilitas (yang) sudah bagus kalau bisa lebih ditingkatkan. Pengembangan atlet-atlet penerusnya juga harus bisa ditingkatkan.
Kemudian, untuk asupan makanan, gizi, dan vitamin atlet juga harus menjadi perhatian khusus, walaupun saat ini sudah cukup baik.
Dulu itu sepeda tidak ada ahli gizi jadi hanya menerawang untuk asupan dan peningkatan kondisi atlet. Sekarang sudah baik, makanan hingga vitamin, dikontrol.
Keinginan selepas pensiun dari olahraga sepeda...
Alhamdulillah, saya sudah memberi beberapa medali emas untuk Indonesia. Dari situ, saya dapat jalur PNS. Mungkin itu jadi bekal saya ke depan.
Tapi, saya juga ada keinginan untuk tetap di dunia olahraga sepeda, jadi pelatih. Sekarang lagi belajar menekuni itu. Saya juga ingin terjun di bisnis properti.*
Data diri
Nama lengkap: Elga Kharisma Novanda
TTL: Malang, 14 November 1993
Pelatih: Sugeng Trihartono
Prestasi pertama: Kejuaraan National BMX 2008 di Surabaya, posisi 2 dan 3
*Catatan prestasi Elga Kharisma
Internasional:
Emas - SEA Games 2011, Jakarta-Palembang
Emas - SEA Games 2013, Naypyitaw, Myanmar
Emas - SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia
Peringkat 7 - Youth Olympic Games 2010
PON:
Emas - PON 2016, Jawa Barat
Emas - PON 2016, Jawa Barat (track sprint 500 m)
Keterangan: *di antaranya
Pemain Berdarah Jawa Kembali Cetak Gol, Antarkan Cerezo Osaka Bungkam Consadole Sapporo https://t.co/TGDDeyfIP7— SKOR.id (@skorindonesia) September 9, 2021
Berita Olahraga Lainnya:
Starting 5 NBA versi Jamal Mashburn, Minus LeBron James dan Stephen Curry
Cerita Johann Zarco Menempuh 950 km dengan Motor Lawas ke Sirkuit Aragon