- Pesenam asli Laos, Sunisa Lee memberikan medali emas pada cabor senam bagi Amerika Serikat di Olimpiade Tokyo 2020.
- Sunisa Lee yang saat ini membela Amerika Serikat pada dasarnya merupakan pengungsi asal Laos dari etnis Hmong.
- Sementara itu, Sunisa Lee mendapatkan medali emas cabor senam di nomor all-around.
SKOR.id - Pesenam asli Laos, Sunisa Lee membawa tuah manis bagi Amerika Serikat di Olimpiade Tokyo 2020.
Sunisa Lee yang kini membela Amerika Serikat dan ikut dalam ajang Olimpiade Tokyo mendapat medali emas di nomor all-around.
Tentu tidak ada yang menyangka pesenam yang kurang diunggulkan itu justru berhasil mengharumkan nama Paman Sam di event olahraga terbesar di dunia ini.
Hai Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 ini, Lee bukanlah pesenam yang diharapkan dapat meraih kemenangan besar.
Pada even empat tahunan ini, Amerika Serikat menyerahkan peruntungan medali emasnya kepada pesenam andalannya, Simone Biles.
Namun, Biles terpaksa mengundurkan diri karena ditakutkan kesehatan mentalnya semakin memburuk.
Hal ini membuat Lee harus meneruskan perjuangan Biles dan ternyata mampu membuktikan kualitasnya dengan meraih medali emas.
Hasil ini sekaligus membuat Amerika Serikat berhasil menjaga rekornya meraih emas di cabang olahraga senam artistik nomor all-around selama lima tahun terkahir.
“Saya benar-benar tidak menyangka bisa berada di sini, di momen saat meraih medali emas. Saya tidak bisa langsung melupakannya begitu saja karena saya merasa seperti mimpi,” ucap Lee dikutip dari Guardian.
Menariknya, kemenangan ini tidak hanya menjadi kado manis bagi Amerika Serikat, tetapi juga menjadi pembuktian bagi para atlet pengungsi.
Sebab, Lee yang saat ini membela Amerika Serikat pada dasarnya merupakan pengungsi asal Laos dari etnis Hmong.
Sebelumnya, Lee juga berhasil meraih medali emas pada beberapa ajang intenasional. Di antaranya seperti Kejuaraan Dunia 2019 dan Kejuaraan Junior Pacific Rim 2018.
Lee mampu membuktikan bahwa atlet pengungsi juga dapat berbicara pada event olahraga kasta tertinggi di dunia.
“Saya ingin orang-orang tahu bahwa kamu tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. Jadi jangan menyerah terhadap mimpi mu,” ungkap Lee.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Menpora Ingin Atlet Alihkan Fokus untuk Persiapan Kualifikasi Olimpiade Paris
Hasil Atletik Olimpiade Tokyo 2020: Tercepat Ketiga, Sprinter Putri Indonesia ke Babak Utama
Menpora: Semua Atlet yang Berjuang di Olimpiade Tokyo 2020 Dapat Bonus