Tersangkut Skandal Doping, Lifter Brasil Dicoret dari Tim Olimpiade Tokyo

Komite Olimpiade Brasil (COB) mencoret nama atlet angkat besi, Fernando Reis, dari daftar rombongan ke Olimpiade Tokyo 2020.
Fernando Reis terbukti menggunakan hormon pertumbuhan manusia sehingga gagal dalam tes doping.
Keputusan ini sekaligus memupus harapan Fernando Reis untuk tampil dalam tiga Olimpiade secara beruntun.

SKOR.id - Skandal doping kembali mencoreng pelaksanaan olimpiade. Kali ini giliran atlet angkat besi Brasil, Fernando Reis, yang tersandung masalah tersebut.

Dilansir dari Antara, Komite Olimpiade Brasil (COB) telah resmi mencoret nama Fernando Reis dari skuad angkat besi Olimpiade Tokyo.

Reis dinyatakan tidak lolos tes doping setelah Badan Anti-doping Brasil menemukan sampel dari lifter 31 tahun tersebut mengandung hormon pertumbuhan manusia.

"Dengan demikian, atlet tersebut dikeluarkan dari delegasi yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo," kata COB dalam pernyataannya.

Keputusan ini sejalan dengan komitmen COB untuk memerangi dan membersihkan olahraga dari tindakan non-sportif seperti doping.

"Semua atlet dari delegasi Brasil di Olimpiade Tokyo harus mengikuti semua hal untuk memerangi doping yang dilakukan Badan Anti-doping Dunia," mereka menambahkan.

Reis bukanlah atlet sembarangan. Dia adalah peraih medali perunggu nomor +109 kg dalam Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan.

Reis juga meraih tiga medali emas dalam ajang Pan American Games, masing-masing pada 2011, 2015, dan 2019.

Lifter yang lahir pada 10 Maret 1990 tersebut juga telah dua kali tampil di olimpiade, yakni pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016.

Pada kesempatan pertamanya, Reis menempati peringkat 11 untuk nomor +105 kg, yang diperbaikinya pada kesempatan kedua dengan masuk posisi lima besar.

Konferensi Angkat Besi Brasil mengatakan bahwa Fernando Reis seharusnya bertolak ke Tokyo pada pekan depan.

Namun, temuan ini membuat harapannya untuk tampil di Olimpiade Tokyo sirna karena COB dengan tegas tidak akan memberangkatkannya meski sampel B masih dalam proses analisis.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.