- Sekjen NOC Indonesia, Ferry J Kono, menyebut kebutuhan kontingen di Olimpiade Tokyo di kisaran Rp35-38 miliar.
- NOC Indonesia berencana menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Chef de Mission untuk Olimpiade 2020 Tokyo, pekan ini.
- Bulu tangkis dan angkat besi rencananya berangkat ke Tokyo lebih dulu demi keperluan training camp (TC).
SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyebut kebutuhan kontingen di Olimpiade Tokyo 2020 ada di kisaran Rp35-38 miliar.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry J Kono, mengungkapkan program Indonesia menuju Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (5/5/2021).
Salah satunya adalah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, pekan ini.
Dengan adanya SK, Tim CdM atau Komandan Kontingen diharapkan bisa bergerak maksimal menyiapkan kebutuhan atlet-atlet Merah Putih.
"NOC Indonesia akan mengeluarkan SK Tim CdM Tahap Awal yang beranggotakan 10 orang hingga mereka bisa langsung bekerja mulai pekan depan."
Penerbitan SK merupakan lanjutan dari penunjukkan Rosan P Roeslani sebagai CdM Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, akhir Desember 2019.
Nantinya, Tim CdM akan bekerja di Lantai 16 Kantor NOC Indonesia, Senayan. Ferry J Kono menyebut anggota Tim CdM masih akan bertambah.
"Kami masih menghitung orang yang akan bergabung di SK Tim CdM. Yang jelas, dari NOC Indonesia jumlahnya terbatas karena pandemi," katanya.
"Kami juga akan memasukkan pihak KBRI di Tokyo dalam SK guna memudahkan koordinasi. Termasuk WNI di Tokyo atau mungkin TKI untuk suport makanan."
Terkait anggaran, NOC Indonesia telah mengkalkulasi kebutuhan Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 yakni sebesar Rp35-38 miliar.
Ferry J Kono mengatakan angka tersebut sudah termasuk tiket pesawat kelas bisnis pulang dan pergi, khusus bagi atlet Merah Putih.
Hal tersebut merupakan arahan dari Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan Rosan P. Roeslani selaku CdM di Olimpiade Tokyo 2020.
"Kualifikasi Olimpiade kan masih berlangsung. Asumsi kami, jika banyak yang lolos, artinya membutuhkan bujet kurang lebih Rp 38 miliar."
"Tapi, jika hanya sedikit yang lolos (ke Olimpiade), berarti (anggaran) ada di batas bawah yaitu Rp35 miliar," kata Ferry J Kono.
Meski begitu, NOC Indonesia masih perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Utamanya yang terkait tiket pesawat kelas bisnis karena bulu tangkis dan angkat besi berencana terbang lebih dulu, yakni 9 Juni.
Hal ini didasarkan pada keperluan training camp (TC) di Negeri Sakura. "Kami akan koordinasikan lebih dulu karena TC memakai dana Kemenpora."
"Apabila memungkinkan, atlet Olimpiade yang berangkat lebih dulu bisa dapat fasilitas kelas bisnis dengan menggunakan dana kontingen."
"Jika tidak bisa, mereka akan berangkat dengan kelas ekonomi tetapi pulang dari Olimpiade menggunakan kelas bisnis,” ujar Ferry J Kono.
Olimpiade Tokyo 2021 akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021 dalam kondisi ekstraordinary karena pandemi Covid-19.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Resmi, Indonesia Tambah Satu Tiket Olimpiade Tokyo 2020 dari Senam
Pemerintah Siapkan Bonus Miliaran untuk Peraih Emas Olimpiade Tokyo