- Ketua NOC indonesia, Raja Sapta Oktohari menjelaskan posisi Indonesia dalam pengajuan jadi tuan rumah Olimpiade 2032 adalah Continuous Dialogue.
- Continuous Dialogue adalah diskusi non-komitmen antara IOC dan pihak yang tertarik (Kota/Kawasan/Negara/NOC yang tertarik menjadi tuan rumah).
- Menurut kerangka acuan komisi tuan rumah Olimpiade dengan aturan perilaku, sistem penawaran IOC yang baru dibagi menjadi dua tahap.
SKOR.id - Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menjelaskan posisi Indonesia saat ini dalam pengajuan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Hal itu dia katakan setelah melakukan rapat koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/4/2021).
Raja Sapta Oktohari mengatakan, kini posisi Indonesia yakni sebagai negara Continuous Dialogue.
“Ya, kami baru saja selesai rapat koordinasi terkait dengan Keppres yang sudah diberikan pemerintah kepada NOC Indonesia untuk bisa dilaksanakan," ujar Okto.
"Kami ingin mengatakan sekali lagi bahwa posisi kita sudah ditetapkan sebagai negara Continuous Dialogue," tuturnya.
"Walaupun Keppres baru didapatkan 13 April 2021, tetapi melalui surat Presiden di akhir 2018 itu secara progresif semua proses sudah dikejar dan indonesia ditetapkan sebagai Continuous Dialogue."
Menurut kerangka acuan komisi tuan rumah Olimpiade dengan aturan perilaku, sistem penawaran IOC yang baru dibagi menjadi dua tahap dialog.
Dua tahapan dialog itu adalah Continuous Dialogue dan Targeted Dialogue.
Continuous Dialogue adalah diskusi non-komitmen antara IOC dan pihak yang tertarik (Kota/Kawasan/Negara/NOC yang tertarik menjadi tuan rumah).
Ini terkait dengan penyelenggaraan acara Olimpiade di masa mendatang.
Sedangkan, Targeted Dialogue merupakan diskusi yang ditargetkan dengan satu atau lebih pihak tertarik (disebut ruan rumah pilihan) seperti yang diinstruksikan oleh Dewan Eksekutif IOC.
Hasil tersebut mengikuti rekomendasi dari Future Host Commission sebagai hasil dari dialog berkelanjutan.
Meski demikian, Okto tetap optimistis Indonesia bisa menyaingi Brisbane yang sudah lebih dulu mengajukan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Raja Sapta Oktohari juga menjelaskan status Targeted Dialogues yang sudah disandang Brisbane bukan berarti kota di Australia itu yang sudah terpilih.
Status tersebut masih bisa berubah apalagi Indonesia sudah mengantongi resmi dari Presiden Joko Widodo melalui Keppres.
“Sekali lagi, ini berbeda dengan Olimpiade sebelumnya. Kalau sebelumnya itu beauty contest kalau sekarang dengan sistem dialogue karena Brisbane sudah mulai duluan,” kata Okto.
"Sehingga, mereka sudah ada di depan kita, sehingga ditetapkan sebagai Targeted Dialogue."
Raja Sapta Oktohari juga menjelaskan soal kemungkinan yang terjadi terkait dua dialog itu.
“Tetapi, Targeted Dialogue sama Continues Dialogue itu tidak permanen, setiap saat bisa berubah," ujar Okto.
"Sehingga dengan ditandatangani Keppres ini, itu seperti musim baru yang dipasang di kendaraan kita.
"Yang insya Allah bisa membuat kami semakin cepat melaju untuk ketertinggalan kita dari Brisbane,” ucap Okto.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olimpik Lainnya:
KKB Papua Dicap Teroris, Kemenpora Berharap PON Papua Tak Terhambat
Wapres Ma'ruf Amin Turun Tangan Demi Bawa Olimpiade 2032 ke Indonesia