- Sir Mo Farah merupakan salah satu atlet muslim dengan nama besar di lintasan atletik dunia.
- Peraih medali emas lari jarak jauh di Olimpiade 2012 dan 2016 ini punya pengalaman unik, yakni meraih medali emas di tengah bulan Ramadan.
- Selain itu, Mo Farah juga dikenal sebagai sosok yang berprinsip teguh terhadap Al-Qur'an.
SKOR.id - Nama Sir Mo Farah tak asing di dunia olahraga. Ia adalah pelari berkebangsaan Inggris yang juga peraih empat medali emas olimpiade.
Sosok bernama lengkap Sir Mohamed Muktar Jama Farah ini adalah satu dari beberapa nama besar atlet muslim yang moncer di lintasan atletik.
Kisah hidup Mo Farah tak hanya terkait dengan prestasinya sebagai atlet semata. Namun, banyak hal yang dapat diteladani dari kehidupan relijiusnya.
Skor Indonesia merangkum dua kisah mengenai hidup Mo Farah sebagai seorang atlet muslim, terkait dengan puasa Ramadan dan juga Al-Qur'an sebagai prinsip hidupnya.
Berkah Ramadan dengan raihan emas Olimpiade 2012
Mo Farah meraih medali emas pertamanya pada 4 Agustus 2012, atau 16 Ramadan 1433 H, di lintasan lari 10.000 meter.
Sesaat setelah melewati garis finis, Mo Farah menutup "momen terbaik sepanjang hidupnya" tersebut dengan melakukan sujud syukur di lintasan.
Kemenangan ini menjadi salah satu kemenangan ikonik di Olimpiade. Momen juara Mo Farah disaksikan 17 juta pemirsa televisi saat itu.
Usai perlombaan, Mo Farah mengakui bahwa pencapiannya ini adalah sebuah berkah di bulan Ramadan.
Farah mengakui bahwa Ia harus berlatih keras di tengah kewajibannya menunaikan puasa. Namun, puasa justru diakui membuatnya menjadi atlet yang lebih baik.
"Selama Ramadhan, saya berpuasa, meski hal itu bukan sesuatu yang mudah bagi olahragawan. Itu cukup menyulitkan saat saya harus berlatih keras," kata Farah dikutip dari BBC.
"Tapi saya tetap melakukannya. Hal itu berfungsi sebagai kontrol diri."
Prinsip yang teguh berdasar Al-Qur'an
Pada momen yang sama, Sir Mo Farah juga berbagi nilai dalam dirinya yang berpegang teguh dengan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Mo Farah mengakui bahwa segala hal yang Ia dapatkan, termasuk prestasinya, merupakan kehendak Allah SWT.
"Anda harus percaya dengan Tuhan (Allah SWT). Segala sesuatu terjadi karena satu alasan, jadi Anda tidak boleh patah arang," ucap Mo Farah, dikutip dari The Independent.
Don’t dream of winning train for it #Olympics pic.twitter.com/EH4vi6qAvu— Sir Mo Farah (@Mo_Farah) June 25, 2019
"Difirmankan dalam Alquran bahwa anda harus bekerja keras dalam hal yang anda lakukan, jadi saya bekerja keras saat berlatih dan itu banyak berdampak pada kesuksesan."
"(Kesuksesan) itu tidak hanya datang dalam semalam, anda harus berlatih untuk itu dan percaya pada diri sendiri; itu hal yang paling penting."
Tekad kuatnya ini membawa Mo Farah menyabet empat medali emas olimpiade, masing-masing di lintasan 10.000 dan 5.000 meter dalam edisi Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
CERITA RAMADAN: Kisah Hijrah Hakeem Olajuwon dan Berkah Puasa di NBA https://t.co/bP6oHkYdQG— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 14, 2021
Cerita Ramadan Lainnya:
CERITA RAMADAN: Ketika Barcelona Menyesuaikan Makanan untuk Ousmane Dembele
CERITA RAMADAN: Maradona dari Asia Ini Dipecat Klub karena Ketahuan Tak Berpuasa