- Kasus bullying alias perundungan di masa sekolah tengah mengancam masa depan empat pevoli nasional Korea Selatan.
- Mereka adalah Lee Jae-yeong, Lee Da-yeong, Song Myung-geun, dan Sim Kyoung-sub.
- Keempat pemain itu terancam batal tampil di Olimpiade Tokyo 2020 serta tertutupnya karier sebagai pelatih seusai pensiun.
SKOR.id - Tim nasional voli Korea Selatan tengah menjadi sorotan setelah terungkapnya skandal bullying atau perundungan yang menimpa empat pemainnya.
Pevoli kembar yang memperkuat timnas voli putri, Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong, diduga menjadi pelaku perundungan kepada teman sekolah dasar dan menengah mereka.
Kasus Lee bersaudara yang saat ini memperkuat tim Heungkuk Life Pink Spiders itu muncul setelah mantan teman sekolah mereka mengungkap fakta di dunia maya.
Putri kembar eks pevoli nasional Korsel, Kim Gyeong-hui, itu mengakui tuduhan pelecehan secara verbal, fisik, serta mental yang ditujukan kepada mereka.
Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong pun telah meminta maaf di depan publik atas kesalahan yang mereka lakukan pada masa lalu.
Skandal perundungan juga menimpa Song Myung-geun dan Sim Kyoung-sub, pemain timnas voli putra Korsel yang memperkuat tim OK Financial Group OKman.
Salah satu eks atlet sekolah mengaku dirinya menjadi korban perundungan Sim Kyoung-sub di SMP dan Song Myung0geun saat SMA.
Akibat mencuatnya kasus perundungan ini, status keempat pemain timnas voli Korea Selata itu pun telah dibekukan.
Mereka dilarang tampil dalam berbagai turnamen voli tingkat nasional maupun internasional.
Berkaca dari kasus pebisbol An Woo-jin pada 2018, yang terbukti melakukan kekerasan fisik kepada juniornya semasa SMA, karier keempat pevoli ini pun berpeluang hancur seketika.
Kala itu, An Woo-jin mendapat sanksi berupa larangan bermain di level internasional selama tiga tahun oleh Asosiasi Bisbol Amatir Korea (KBSA).
Akibat sanksi tersebut An juga harus merelakan peluang menjalani debut bersama timnas bisbol Korea Selatan di Olimpiade Tokyo 2020
Sebab berdasarkan regulasi komite Olimpiade, para pemain yang menerima hukuman tiga tahun atau lebih dilarang membela timnas negara lagi.
Saat ini, Federasi Voli Korea (KOVO) dan Asosiasi Voli Amatir Korsel (KVA) tengah mempertimbangkan nasib keempat pevoli yang bermasalah ini.
Mereka juga berpeluang dipecat dari timnas Korsel dan harus absen dari ajang Olimpiade Tokyo 2020.
View this post on Instagram
Tidak hanya itu, keempat pemain tersebut juga terancam masuk daftar hitam ketika mencoba meniti karier sebagai pelatih seusai pensiun nanti.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sekretaris umum KVA, Cho Yong-goo, seperti diberitakan oleh Yonhap News.
"Para pemain yang terbukti melakukan penindasan semasa sekolah kemungkinan akan didiskualifikasi ketika mencoba mendapatkan sertifikat sebagai pelatih," kata Cho Yong-goo.
"Bagi mereka yang mempersiapkan diri menjadi seorang pelatih, terkena hukuman karena kasus bullying akan menjadi masalah yang sangat besar."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jelang gelaran Piala Super Jepang Fuji Xerox Super Cup besok, bagaimana sejarah kompetisi ini dan siapa saja yang sudah pernah jadi juara?
https://t.co/ZMamNkWCUK— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 19, 2021
Berita Olahraga Lainnya:
Skandal Bullying ''Dewi Kembar'' Korea Selatan: dari Pahlawan Voli menjadi Musuh Bersama