- Ketua Umum PP Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, akan membuat program BH 35 RK untuk petinju muda Indonesia.
- Komaruddin Simanjuntak yakin lewat program BH 35 RK ini para petinju Indonesia tidak akan menjadi "ayam sayur".
- Mantan Pangdam Udayana ini terpilih menjadi ketua umum PP Pertina melalui Musyawarah Nasional (Munas) Pertina pada 31 Desember 2020 lalu.
SKOR.id - Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak bertekad untuk mengembangkan potensi petinju muda Indonesia lewat program khusus yang digagasnya.
Komarudin Simanjuntak adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) periode 2020-2024.
Mantan Pangdam Udayana itu terpilih lewat Musyawarah Nasional (Munas) Pertina pada 31 Desember 2020 lalu. Ia unggul tiga suara dari petahana, Irjen Pol Johny Asadoma.
Terpilih sebagai Ketum Pertina, Komaruddin Simanjuntak langsung menyusun berbagai program kerja dan salah satunya diberi nama BH 35 RK.
"BH adalah tagline saya pada proses pemilihan Ketum PP Pertina yang artinya Bersatu Hati. Kalau semua kompak, tidak ada yang tidak bisa," ujar pria berkumis tebal itu.
Kemudian 35 adalah simbol harmonisasi dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan PP Pertina.
Jadi, Komaruddin mengajak semua pengurus pusat maupun daerah untuk Bersatu Hati membesarkan dan menuai prestasi olahraga tinju di Tanah Air.
Sedangkan RK singkatan dari Raja KO. Komaruddin mengaku sedih melihat petinju Indonesia kalah dipukul Knock Out (KO). Makanya, dia bertekad untuk membalikkan keadaan itu.
"Saya tidak ingin petinju Indonesia menjadi 'ayam sayur'. Petinju Indonesia harus jadi Raja KO," katanya.
Untuk menjalankan program BH 35 RK, Komaruddin akan membuat program pembanding. Ia mengajak para pengurus untuk berpikir out of the box.
Pertina Pusat berencana membuat desentralisasi tinju amatir dengan mempertimbangkan dua opsi wilayah, yakni Batam dan Jawa Barat.
Akan tetapi, Komaruddin Simanjuntak lebih cenderung memilih Batam karena Jawa Barat sudah digunakan sebagai persiapan Pra-Olimpiade.
Lebih lanjut, Komaruddin akan meminta tiap Pengprov (34 provinsi) mengirim empat calon atlet berbakat berusia 15-16 tahun yang nol pengalaman.
Alhasil, PP Pertina bakal memiliki 136 nama calon petinju yang akan digembleng oleh pelatih asing dengan bantuan 6-8 pelatih lokal.
Sebelum program latihan berjalan, proses penyaringan awal akan digelar. Seleksi bertahap meliputi faktor psikologi, keshatan, dan anatomi.
"Misalkan dari 136 orang yang lulus 100, maka 36 orang akan kami pulangkan ke daerahnya masing-masing," ujar Komaruddin.
Dari 100 orang yang lulus tes psikologi akan disaring menjadi 50 orang lewat tes kesehatan lalu dilanjut ke tes anatomi sehingga mendapat 30 orang pilihan.
"Nantinya, 30 orang inilah yang kami bina di kamp secara khusus. Mereka akan digembleng bagaimana menjadi seorang petinju dan akan dievaluasi setiap tiga bulan," katanya.
"Jika mereka berhasil menang KO (dalam uji tanding) maka pembinaan akan dilanjutkan ke program berikutnya."
"Jika cuma menang, apalagi kalah, otomatis akan dipulangkan, karena progam kami adalah mencari RK atau Raja KO," ia memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Tinju Lainnya:
Petinju Indonesia Aldoms Suguro Bidik Tiket Olimpiade 2020
Oscar De La Hoya Ingin Curhat ke Mike Tyson soal Kembali ke Ring Tinju