- Senin (21/12/2020), mantan atlet angkat besi nasional, Citra Febrianti, dapat bonus dari Kemenpora atas medali perak Olimpiade London 2012.
- Menpora Zainudin Amali memenuhi janji Pemerintah untuk memberikan bonus kepada sang mantan atlet.
- Zainudin Amali mewanti-wanti atlet dan pelatih diberbagai cabang olahraga soal penggunaan doping.
SKOR.id - Mantan atlet nasional angkat besi Indonesia, Citra Febrianti, dapat bonus atas medali perak yang diraihnya pada Olimpiade London 2012, Senin (21/12/2020).
Citra Febrianti yang delapan tahun lalu tampil di kelas 53 kilogram, mengamankan posisi kedua setelah peraih medali emas dan perak di nomor tersebut didiskualifikasi.
Zulfiya Chinshanlo (Kazakstan) dan Cristina Iovu (Moldova) harus merelakan medali mereka pada Olimpiade London 2012, dicabut, karena terbukti menggunakan doping.
Hal tersebut membuat Citra Febrianti yang awalnya finis di urutan keempat, naik dua tingkat dan berhak atas medali perak kelas 53 kg angkat besi Olimpiade London 2012.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia Zainudin Amali pun menepati janji Pemerintah untuk memberikan bonus kepada Citra atas prestasinya tersebut.
Bertempat di Jakarta, Senin (21/12/2020), Zainudin Amali menyerahkan tabungan sebesar Rp400 juta kepada Citra Febrianti.
"Ini adalah komitmen kami untuk memberi perhatian kepada para atlet walaupun itu sudah terjadi lama (delapan tahun lalu)," kata Zainudin Amali.
Dalam sambutannya, pria asal Gorontalo tersebut juga menyinggung soal bahaya doping. Bukan hanya untuk atlet yang memakai, tapi negara.
Kasus di Olimpiade London bisa menjadi gambaran untuk cabang olahraga agar berhati-hati dalam memberikan suplemen kepada atlet-atletnya.
"Ini harus jadi pelajaran, jangan main-main dengan doping. Kalau hanya atlet didiskualifikasi mungkin tak terlalu fatal tapi ini menyangkut nama baik negara."
Menpora meminta kepada pengurus cabor, tim pelatih, atlet, maupun semua pihak yang terkait pembinaan, untuk senantiasa memperbarui informasi.
Sebagai informasi, doping-doping dalam dunia olahraga mengalami perkembangan dan WADA rutin melakukan update agar dipahami atlet dan negara.
"Saya pesan betul, apa,pun hasilnya (di Olimpiade Tokyo) harus asli (berdasarkan kekuatan atlet) tanpa ada unsur doping di belakangnya," katanya.
Raja Sapta Oktohari selaku Presiden NOC Indonesia juga mengimbau setiap pelatih untuk memperhatikan kebiasaan atlet saat di luar lapangan.
"Karena terkadang (atlet) tidak sadar bahwa perilaku (konsumsi) yang mereka lakukan (di luar) mengandung doping," kata pria yang disapa Okto itu.
"Di Indonesia, banyak yang menggunakan herbal di luar standar. Kita harus hati-hati agar apa yang maksud baik jangan sampai menurunkan prestasi."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
RRQ Athena Kena Imbas Didiskualifikasinya Loops Esports dari PMGC 2020#PMGC #PMGC2020 #RRQAthena #LoopsEsports https://t.co/ohZM55tXDe— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 21, 2020
Berita Olahraga Lainnya: