- PB PJSI menggelar Kejurnas Judo Kata 2020 sebagai ajang pemanasan PON Papua.
- Kejurnas kata ini akan diselenggarakan dengan metode virtual, Sabtu (7/11/2020).
- Dengan adanya Kejurnas ini, Pengprov PJSI yang menjadi peserta Kejurnas Judo Kata 2020 dapat mempersiapkan atlet sebelum terjun di Papua tahun depan.
SKOR.id - Tertundanya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua ke 2021 akibat pandemi Covid-19, membuat waktu berkompetisi untuk atlet-atlet berkurang, termasuk judo.
Oleh karena itu, Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) menggelar Kejurnas Judo Kata 2020. Ini merupakan upaya PB PJSI agar pejudo Indonesia, khususnya dalam disiplin kata, menambah jam terbangnya.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Dalam Negeri (Kabid Hublu dan Hubda) PB PJSI, Radja Simatoepang, mengatakan ajang ini juga dimanfaatkan untuk pemanasan menuju PON tahun depan.
"Jadi dengan ajang ini, Pengprov-pengprov PJSI yang ada di Indonesia juga bisa mempersiapkan atletnya menuju PON tahun depan," ucap Radja Simatoepang.
"Tentu saja mereka membutuhkan pemanasan sebelum turun ke PON 2020 tahun depan," Radja Simatoepang menambahkan.
Selain untuk pemanasan PON 2020, Radja Simatoepang menyatakan praktis karena Covid-19, PB PJSI sangat minim membuat kegiatan.
"Kasihan juga jika para pejudo tidak memiliki aktivitas di tahun ini. Dan kebetulan, kami melihat, kejuaraan kata ini bisa dilaksanakan secara virtual," ucapnya.
"Para pejudo bisa menunjukkan kebolehannya dari daerah masing-masing. Juri juga memantaunya secara online. Ini cukup efektif meskipun mungkin tak seefektif jika melihat langsung," Radja Simatoepang menjelaskan.
Sebagai catatan, ada 8 Pengprov PJSI yang ikut serta dalam Kejurnas Judo Kata 2020 ini. Mereka adalah Jawa Tengah (Jateng), Papua, Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Timur (Kaltim), DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan D.I. Yogyakarta.
Sebanyak tujuh dari delapan peserta mengirim wakil di Nage No Kata (Putra) maupun Ju No Kata (Putri). Hanya Jawa Barat yang mengirim wakil di satu nomor saja, yakni Nage No Kata.
Radja Simatoepang menegaskan, para peserta harus menyandang sabuk hitam. Ini bertujuan untuk merangsang semua daerah melakukan ujian kenaikan tingkat secara simultan.
"Itulah kenapa ada beberapa provinsi yang hanya ikut ekshibisi. Mereka belum memiliki atlet kata yang menyandang sabuk hitam," kata Radja Simatoepang.
Berita Olahraga Lainnya:
KONI Pusat dan PB PON Gelar Bimtek untuk Tim Keabsahan Atlet PON Papua
Baca Juga: PB PJSI Bakal Gelar Kejurnas Judo Kelas Kata Virtual pada 7 November