- Pramono Anung anggap Munaslub yang digelar Forum Komunikasi Pengurus Provinsi se-Indonesia abal-abal.
- Selaku Ketua Dewan Penasihat PB ISSI, Pramono Anung mencurigai ada upaya untuk mengambil alih kepemimpinan sah dalam organisasinya.
- Pramono Anung merasa aneh karena Munaslub tersebut telah menetapkan Tatang Sulaiman sebagai Ketum PB ISSI.
SKOR.id – Ketua Dewa Penasehat Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI), Pramono Anung, angkat bicara soal konflik yang terjadi di organisasinya.
Secara spesifik, Pramono Anung menyoroti Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar oleh Forum Komunikasi Pengurus Provinsi se-Indonesia, Sabtu (17/10/2020).
Dengan banyaknya kejanggalan yang ditemukan, Munaslub itu pun dianggap sebagai sebuah ‘dagelan’ oleh Pramono Anung.
“Legitimasi menjadi faktor utama kenapa kegiatan yang diklaim sebagai Munaslub oleh Forum Pengurus Provinsi terlihat sebagai kegiatan yang mengada-ada,” katanya.
“Mayoritas perwakilan yang datang dengan mengaku sebagai perwakilan Pengurus Provinsi (Pengorov) tidak memiliki surat mandat yang sah,” ia melanjutkan.
Tak hanya itu, kejanggalan Munaslub juga terlihat dari hadirnya Pengurus Provinsi (Pengprov) dari Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat.
Padahal, perwakilan dari empat provinsi yang hadir dalam acara tersebut masa kerjanya sudah berakhir.
Sedangkan Pengprov Kalimantan Selatan, Bengkulu dan Banten diminta menyelesaikan masalah masa berlaku kepengurusan oleh PB ISSI sebelum bisa kembali aktif berorganisasi.
Pramono Anung menyebut sekelompok orang yang mengatasnamakan mantan atlet balap sepeda itu juga membuat suasana keruh dengan menjadi penggerak Munaslub.
Kelompok tersebut juga terdiri dari mantan atlet dan pelatih yang pernah bermasalah dengan kredibilitas.
“Kegiatan ini makin terasa aneh ketika di berbagai materi kegiatan selalu menampilkan foto satu orang secara berulang-ulang," kata Pramono Anung.
"Sehingga dapat dicurigai orang itu berupaya mengambil alih kepemimpinan yang sah,” kata sosok yang juga menjabat Sekretaris Kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.
Sebelumnya, forum tersebut mengatakan bahwa ada mosi tidak percaya terhadap kepengurusab PB ISSI di bawah pimpinan Raja Sapta Oktohari.
Walaupun pada kenyataanya, mosi tidak percaya tersebut tidak pernah disampaikan ke PB ISSI secara resmi.
Forum itu juga menyebut telah terjadi kekosongan kepemimpinan di PB ISSI selama 11 bulan terakhir walau masih banyak kegiatan resmi yang dilakukan kepengurusan PB ISSI.
Pasalnya, pelatnas balap sepeda yang sampai sekarang masih terus jalan menggunakan anggaran negara.
Belum lama ini juga ada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PB ISSI terkait bantuan anggaran pelatnas Olimpiade Tokyo 2020.
Proses penandatanganan MoU itu dilakukan langsung Raja Sapta Oktohari pada 20 Februari lalu.
Sementara itu, Chandra Bhakti selaku Deputi IV Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora menegaskan bahwa PB ISSI memiliki banyak kegiatan di tahun ini.
“Kami tidak melihat kekosongan kepemimpinan di PB ISSI. Kenyataannya, cabor dikoordinasikan dengan KONI Pusat,” ujar Chandra Bhakti.
“Pengakuan legalitas itu di KONI tetapi belum ada laporan dari KONI ke kami. PB ISSI saat ini baik-baik saja.”
“Selama ini, pengurus ISSI masih melakoni pengelolaan terhadap Pelatnas. Kami sudah lakukan MoU dengan Ketua Umum PB ISSI," kata Chandra Bhakti.
"Belum lama ini, kami juga panggil pengurusnya terkait laporan pelatnas. Saat ini, kepengurusan ISSI yang resmi dan diakui Kemenpora yang ketuanya Raja Sapta Oktohari.”
Sementara itu, Munaslub yang digelar Forum Pengprov buatan Ahmad Junaedi itu menetapkan Tatang Sulaiman sebagai Ketua Umum baru PB ISSI periode 2020-2024.
Padahal, Raja Sapta Oktohari masih secara sah menjabat sebagai Ketua Umum PB ISSI sampai saat ini. Ia resmi menjadi Ketua Umum PB ISSI periode 2015-2019.
Kemudian ia kembali terpilih melalui aklamasi pada Munas PB ISSI XVIII yang digelar di Manson Pine Bumi Parahyangan Bandung, Jawa Barat, 26-28 Juli 2019.
Selama menjabat, Okto berhasil mengembalikan kejayaan balap sepeda Indonesia lewat torehan dua medali emas di Asian Games 2018, setelah puasa selama 56 tahun.
Indonesia kini juga memiliki velodrome terbaik di Asia yang dibangun ketika Okto menjabat sebagai Ketum PB ISSI.
Tak hanya itu, Okto juga saat ini dipercaya menjabat sebagai Wakil Presiden ACC (Asia Cycling Confederation).
Ia juga menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan jabatan sebagai Komisi Cycling for All di UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia).
Pada sisi lain, pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) dengan agenda pemilihan Ketua Umum PB ISSI baru akan digelar pertengahan Januari 2021.
Kondisi pandemi covid-19 serta beberapa Pengprov yang masa jabatannya sudah habis di 2020 membuat Munas baru bisa digelar di 2021.
Hal itu pun telah dikonfirmasi oleh Steering Committee Munas PB ISSI, Jadi Rajagukguk, dan Andrianto S selaku ketua pelaksana.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca berita balap sepeda lainnya:
Forum Pengprov Gulirkan Munaslub, Dualisme Membayangi PB ISSI