- Tadej Pogacar kuasai Tour de France edisi ke-107 dengan dramatis.
- Pembalap asal Slovenia itu paling tidak membuat empat catatan baru di Tour de France 2020 ini.
- Selain jersi kuning, Tadej Pogacar juga memimpin dua kategori lainnya.
SKOR.id - Tadej Pogacar mencetak sejarah dan sejumlah rekor menyusul keberhasilannya menjuarai lomba balap sepeda jalan raya paling bergengsi di dunia, Tour de France 2020, Minggu (20/9/2020).
Tadej Pogacar menjadi pembalap asal Slovenia pertama yang mampu memenangi Tour de France. Dengan usia 21 tahun dan 364 hari, Pogacar menjadi pembalap termuda yang mampu memenangi Tour de France setelah Henry Cornet (19 tahun, 352 hari) pada 1904.
Tadej Pogacar finis di posisi ke-41 etape terakhir, 21, dari Mantes-la-Jolie menuju Paris (Champs-Élysées), Prancis, pada Minggu.
Dengan hasil tersebut, pembalap UAE Team Emirates itu memastikan memimpin klasemen umum (jersi kuning) di akhir lomba usai mencatat total waktu 87 jam 20 menit dan 5 detik setelah berlomba sejauh 3.482,2 km dalam 21 etape sejak 29 Agustus 2020 lalu.
Peringkat kedua klasemen umum ditempati rekan senegara Pogacar, Primož Roglič (Team Jumbo-Visma), yang terpaut 59 detik. Posisi ketiga direbut Richie Porte (Trek-Segafredo) yang tertinggal 3 menit dan 30 detik dari Pogacar.
Pogacar -- yang merebut jersi kuning dari tangan Roglic lewat performa impresif di time trial pada etape 20, Sabtu (19/9/2020) -- juga menjadi yang terbaik di kategori tanjakan (jersi polka dot) dan pembalap muda/di bawah 26 tahun (jersi putih).
Keberhasilan Pogacar ini juga membuatnya mencetak rekor tersendiri. Ia menjadi pembalap pertama yang mampu mengenakan jersi kuning, polka dot, dan putih, di klasemen akhir Tour de France.
Pogacar juga menjadi pembalap kedua yang mampu menyandingkan jersi kuning dengan dua kategori lainnya dalam satu edisi Tour de France. Sebelum Pogacar, pembalap terakhir yang mampu melakukannya adalah Eddy Merckx.
Pada Tour de France 1969, Eddy Merckx -- pembalap asal Belgia yang kala itu membela Tim Faema -- mampu mengenakan jersi kuning, terbaik di klasemen poin/sprint (jersi hijau), dan kombinasi. Pasalnya, saat itu jersi polka dot dan putih belum dilombakan.
"Sungguh luar biasa bisa berdiri di podium tertinggi di Paris. Saya tidak pernah menyangka bakal mampu berada di sini," ujar Pogacar yang memenangi tiga etape (9, 15, 20) di Tour de France 2020.
"Saya harus berterima kasih kepada semua pihak yang membantu persiapan saya untuk Tour ini. Semua di tim dan keluarga."
Performa Tadej Pogacar di Tour de France edisi ke-107 ini memang fantastis. Pasalnya, Pogacar juga menjadi pembalap kedua setelah Laurent Fignon (1983) yang mampu memenangi Tour de France pada kesempatan pertama turun.
Bila Tadej Pogacar berhasil memboyong tiga kategori di Tour de France 2020 ini, satu kategori lainnya, poin (jersi hijau), menjadi milik Sam Bennett (Deceuninck–QuickStep), pemenang etape 21.
Bennett menjadi pembalap asal Irlandia kedua pemenang jersi hijau di Tour de France setelah Sean Kelly memenanginya hingga empat kali (1982, 1983, 1985, 1989).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Manchester United Disarankan Pecat Ole Gunnar Solskjaerhttps://t.co/oqq9mFb1Vw— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 20, 2020
Berita Tour de France Lainnya:
Strategi Akhir Bawa Tadej Pogacar Dekati Gelar Tour de France 2020
Tour de France 2020: Diwarnai Sengatan Tawon, Soren Kragh Andersen Menangi Etape 19
Tour de France 2020: Etape 18 Milik Michal Kwiatkowski, Jersey Kuning untuk Primoz Roglic