- Kendala non-teknis yang ada di Bukit McArthur dan Bukit Teletubis Doya Lama membuat lokasi pertandingan paralayang PON Papua 2021 dipindah.
- Lokasi baru untuk arena palayang terletak di Buper, Distrik Heram, Kota Jayapura.
- Venue di Buper sudah sangat strategis dan hanya sedikit perbaikan di lokasi take off maupun landing.
SKOR.id - Penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua hingga tahun depan membuat Panitia Besar (PB) PON memiliki waktu memaksimalkan persiapan.
Hal ini pula yang mendasari pemindahaan venue untuk cabang olahraga (cabor) paralayang ke Buper, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Sebelumnya, arena paralayang ditempatkan di Bukit McArthur dan Bukit Teletubis Doya Lama. Namun, kedua lokasi tersebut terdapat sejumlah kendala nonteknis.
Pengprop Paralayang Papua pun akhirnya mencari lokasi baru yang lebih strategis dan tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk pembangunan sarana dan prasarana venue.
Ketua Harian Pengprov Paralayang Papua, Tony Ananda, mengatakan venue paralayang di Bukit McArthur dan Bukit Teletubis Doya Lama sebenarnya sudah bagus.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang menjadi perhatian pengurus cabor, terutama keselamatan atlet.
Ia menjelaskan Bukit Teletubis lokasi ruang udaranya berada di tempat lalu lintas penerbangan dan pasti sangat padat rute penerbangan pada saat peleksanaan PON nanti.
Sedangkan venue di Bukit McArthur memiliki kendala berada di dekat kabel sutet (saluran udara tegangan ektra tinggi) PLN.
“Kami mengusulkan venue paralayang dipindahkan karena banyak kendala pada Bukit Teletubis dan Bukit McArthur," kata Tony Ananda.
"Bahkan di kedua lokasi tersebut kendaraan tidak bisa sampai ke lokasi take off."
"Kalau di Buper semua akses sudah ada dan kendaraan bisa sampai di lokasi take off maupun lokasi landing, bahkan angin juga sangat bagus,” Tony Ananda menuturkan.
Dalam kesempatan ini, Tony juga menuturkan olahraga paralayang memiliki memiliki efek yang sangat luar biasa.
Tak hanya menggali prestasi, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk menggali potensi lainnya. Seperti ekonomi, hiburan, dan wisata yang mampu mendongkrak perekonomian setempat.
“Ketika venue paralayang ditempatkan di Bukit Teletubis, kami bertemu dengan masyarakat adat dan mereka sangat senang karena banyak dampak yang akan didapatkan," katanya
"Sayangnya, kami harus memindahkan lokasi venue karena keselamatan atlet yang kami utamakan,” ujar Sekretaris Umum (Sekum) Paralayang Papua, Steve Dumbon.
Lebih lanjut, Steve juga mengatakan bahwa lokasi venue di Buper sudah sangat strategis dan hanya sedikit memerlukan perbaikan di lokasi take off maupun lokasi landing.
“Kami harus memperhatikan keselamatan atlet saat turun berlaga. Ini karena paralayang termasuk cabor dengan risiko tinggi. Apalagi ini dilakukan di alam terbuka," katanya.
Sementara itu, Tery Wanena selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana Disorda Provinsi Papua telah melakukan survei terkait venue baru.
Hasilnya, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan hasil survei itu akan dilaporkan kepada pimpinan Disorda Papua.
"Secara umum kami sudah melihat lokasinya, baik lokasi take off maupun landing. Ada beberapa hal menjadi catatan yang harus dilaporkan ke pimpinan,” kata Tery Wanena.
Menurut Tery Wanena, calon venue baru paralayang yang telah disurvei ini sangat strategis.
Selain berada pada wilayah Kota Jayapura, jalan ke lokasi sudah dibangun. Namun, pihaknya harus memastikan kepemilikan tanah untuk lokasi take off maupun landing.
“Ini tugas kami di Disorda Papua untuk mencari tahu secara detail tanah ini milik siapa, kami harus memastikan dulu dan laporkan kepada pimpinan," ia menuturkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Olahraga Lainnya: