- KONI DIY terus berupaya memperhatikan nasib atlet dan pelatih yang berada di bawah naungan mereka.
- KONI DIY mengajukan 159 atlet dan pelatih Puslatda PON XX/2021 Papua untuk bisa menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah.
- Tak semua atlet atau pelatih di bawah naungan KONI DIY bisa diajukan sebagai penerima BLT karena ada ketentuan.
SKOR.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) terus berupaya memperhatikan nasib atlet dan pelatih di bawah naungan mereka.
Terkini, KONI DIY mengajukan 159 nama atlet dan pelatih dalam pemusatan latihan daerah (puslatda) PON Papua untuk jadi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Sebagai informasi, BLT adalah salah satu program Kementerian Sosial (Kemensos), bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dari total 159 orang yang diajukan, terdiri dari 122 atlet dan 37 pelatih. Mereka dipilih KONI DIY karena dinilai memenuhi persyaratan sebagai penerima BLT.
Misalnya, atlet dan pelatih pelatda dengan honor per bulan di bawah Rp5 juta. Termasuk atlet pelatda non PNS dan BUMD/BUMN. Lalu, atlet non pelatnas NPC kategori disabilitas.
Ini tertuang dalam Surat Kemenpora Nomor 08.12.2/D.IV-4/VIII/2020 yang ditandatangani Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti, 12 Agustus 2020.
Surat permohonan data atlet pelatna tersebut ditujukan kepada Ketua Umum KONI Provinsi yang ada di seluruh Indonesia, tidak terkecuali DIY.
Atas dasar itulah, Wesley Heince Parera Tauntu selaku anggota Bidang Pembinaan Prestasi KONI DIY hanya mengajukan 159 nama sebagai calon penerima BLT.
"Kami baru mengajukan permohonan bantuan atlet dan pelatih ke Kemenpora untuk simultan dalam rangka Covid-19," katanya di Yogyakarta, Jumat (14/8/2020).
"Dan, berdasarkan surat dari Kemenpora, yang diajukan adalah atlet dan pelatih puslatda (DIY untuk PON 2021 Papua)," Wesley Heince Parera Tauntu menambahkan.
Namun, diakui Wesley Heince Parera Tauntu, tak semua atlet atau pelatih dalam SK Puslatda PON XX DIY yang dapat diajukan karena ada persyaratan.
Perihal kuota penerima untuk setiap provinsi, belum ada informasi yang diterima KONI DIY. Surat dari Kemenpora itu hanya menyebutkan permohonan data atlet pelatda.
KONI DIY mengajukan data dengan mengacu pada SK Puslatda PON XX yang sudah ada. Terkait kepastian pencairan bantuan, dirinya juga belum bisa memastikan.
"Berbeda dengan bantuan sebelumnya yang berupa APD, ini bantuan simultan seperti BLT. KONI DIY merasa senang dan sangat bersyukur," kata Wesley Heince Parera Tauntu.
"Ini bisa membantu atlet/pelatih. Apalagi, proses latihan dan yang diberikan kepada atlet dan pelatih juga terbatas. Adanya (BLT) ini pasti membantu."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita KONI Lainnya:
KONI DIY Minta Pemerintah Tak Buru-buru Putuskan Nasib PON Papua