- Riau Ega, pepanah putra Indonesia, hanya ingin dilatih oleh pelatih asal Jawa Timur, Denny Trisyanto.
- Ketua Umum PB Perpani Illiza Sa’aduddin Djamal menegaskan proses seleksi pelatih sudah dilakukan sesuai prosedur dan dilakukan oleh para ahli panahan.
- Illiza Sa’aduddin Djamal mengungkapkan bahwa Kemenpora menginginkan atlet yang memiliki sikap dan karakter yang bagus.
SKOR.id – Ketua Umum PB Perpani Illiza Sa’aduddin Djamal menjelaskan alasan mereka mencoret tiga atlet andalan panahan dari pelatnas Olimpiade 2020.
Alasan pencoretan tiga atlet panahan elite asal Pengprov Jawa Timur, Riau Ega Agatha Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haenza, sudah melalui langkah-langkah yang tepat.
Illiza Sa’aduddin Djamal menegaskan bahwa dirinya sudah melakukan pemanggilan berulangkali kepada Riau Ega untuk hadir dalam pelatnas Olimpiade 2020.
Namun, Riau Ega menolak dengan alasan dirinya tak ingin hadir jika tak dilatih oleh Denny Trisyanto yang tidak masuk dalam seleksi pelatih untuk Olimpiade 2020.
“Kami sudah melakukan pemberitahuan kepada delapan atlet dari beberapa daerah, pada 16 Juli, untuk menghadiri pelatnas yang awalnya kami rencanakan pada 2 Agustus lalu,” kata Illiza pada konferensi pers virtual yang diikuti Skor.id, Kamis (13/8/2020).
“Kami juga mengadakan pertemuan secara virtual yang dihadiri para atlet pelatnas, tapi wakil dari Jawa Timur tidak hadir.”
“Selain itu, kami juga membuat WhatsApp grup yang berisikan atlet-atlet pelatnas, namun Riau Ega keluar dengan alasan belum dapat izin dari KONI Jawa Timur,” ujar Illiza.
Illiza juga sudah melakukan langkah-langkah untuk membuat Denny Trisyanto bisa hadir dalam pelatnas Olimpiade.
Namun, hal tersebut sulit dilakukan mengingat Denny Trisyanto berada dalam urutan kelima dalam daftar pelatih terbaik panahan.
“Kami mencoba melakukan koordinasi dengan Kemenpora dan ternyata Riau Ega melakukan komunikasi secara mandiri dengan Kemenpora,” ujar Illiza.
“Intinya, dia mengaku kecewa dengan proses seleksi pelatih dan menduga kami melakukan kecurangan. Padahal itu dilakukan secara independen dan saya tak terlibat,” ujar Illiza.
Komunikasi yang terjadi antara Riau Ega dengan Kemenpora dan KONI Pusat dianggap Illiza seperti menjatuhkan nama baik PB Perpani.
“Sekjen Kemenpora Gatot Dewa S. Broto mencoba menjembatani antara Perpani dan Riau Ega. Tapi, hasilnya dia tetap ingin Denny sebagai pelatih yang mendampingi karena menurutnya itu yang terbaik bagi dirinya,” kata Illiza.
PB Perpani terus berupaya agar atlet dari Jawa Timur mengikuti pelatnas. Bahkan, Illiza terus berkomunikasi dengan Riau Ega.
“Saya sudah mengatakan kepada Riau Ega apakah kamu sudah siap untuk tidak hadir, dia menjawab, ‘Saya lebih baik tidak hadir, karena jika ke Jakarta, nanti saat pulang tak punya rumah’,” ujar Illiza.
“Pada rapat terakhir dengan Ketum KONI Pusat Marciano Norman, dan juga Kemenpora, diputuskan tidak akan menghadirkan wakil dari Jawa Timur.”
“Sekjen Kemenpora menegaskan bahwa mereka menginginkan atlet yang bukan hanya berprestasi tapi juga memiliki karakter dan sikap yang baik,” kata Illiza.
Ketua Bidang Hukum PB Perpani Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pengprov Jawa Timur sudah terjadi berulang kali.
“Pada tahun lalu, kami memberikan surat peringatan pertama (SP 1), tapi untuk tahun ini rasanya kami perlu memberi sikap yang lebih tegas,” kata Ikhsan.
Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa PB Perpani merasa kecewa dengan sikap yang ditunjukkan Riau Ega dan atlet panahan Jawa Timur.
“Jika kami melihat dari pesan-pesan yang dikirim oleh Riau Ega, dia harus berhati-hati karena sudah mencemarkan nama baik PB Perpani,” ucap Ikhsan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Sirkuit Misano Dapat Lampu Hijau Gelar Balapan MotoGP dengan Penontonhttps://t.co/dgwsNHGZgh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 13, 2020
Berita Panahan Lainnya:
Kepengurusan Baru Dilantik Secara Virtual, PP Perpani Cetak Sejarah
Dicoret dari Pelatnas Panahan Olimpiade 2020, Riau Ega Bantah Anggapan Indisipliner