- Washington Redskins masih mencari nama baru yang tak menghilangkan tradisi dan sejarah tim.
- Penggunaan huruf ‘R’ akan dipertahankan karena itu bagian dari pemasaran Washington Redskins.
- Pada saat yang sama, klub NFL itu menghadapi tuduhan pelecehan seksual dari 15 mantan karyawan perempuannya.
SKOR.id – Tujuh tahun silam, pemilik klub National Football League (NFL) Washington Redskins Daniel Snyder berikrar tak akan pernah mengubah nama dan logo klubnya.
Namun isu rasisme yang berkembang di Amerika Serikat (AS) membuatnya rela mengubah Washington Redskins yang telah digunakan selama 87 tahun.
Nama dan logo Washington Redskins dianggap rasis. Sebenarnya, rencana penggantian itu sudah dilakukan sejak 3 Juli lalu, ketika dilakukan peninjauan ulang terhadap nama klub.
Tetapi, Washington Redskins baru-baru ini mengonfirmasikan kepastian terkait penggantian nama dan logo klub tersebut melalui situs resmi mereka.
“Daniel Snyder dan pelatih Ron Rivera sedang bekerja keras mencari nama dan logo baru yang tetap menunjukkan kekuatan kami,” ujar pernyataan klub seperti dikutip Skor.id.
Proses perubahan nama dan logo Washington Redskins ini pun didukung oleh Presiden AS Donald Trump karena ia tidak ingin warga asli Amerika, yakni suku Indian, geram.
Selama beberapa dekade, penduduk asli Amerika dan aktivis telah mengkritik nama Washington Redskins karena dianggap rasis dan diskriminatif.
Daniel Snyder membeli Washington Redskins pada 1999 silam, dan sejak saat itu ia menolak untuk mengubah nama tim american football tersebut.
Pengusaha 55 tahun itu mengatakan bahwa Washington Redskins adalah bagian dari sejarah tim, yang digunakan sejak masa-masa awal NFL dan meraih tiga gelar Super Bowl.
Sebastian Vettel Bantah Telah Sepakat dengan Racing Pointhttps://t.co/eqirerJ94F— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 17, 2020
“Saya pikir para pengukung Redskins memahami tradisi besar dan tentang apa semua itu, beserta artinya bagi tim,” kata Daniel Snyder kepada USA TODAY Sports pada 2013.
Namun, Snyder akan tetap menggunakan huruf depan ‘R’ untuk nama yang baru karena itu bentuk pemasaran yang telah mereka lakukan selama ini.
Isu Pelecehan
Di tengah isu pergantian nama, Redskins pun harus menghadapi masalah baru, tuduhan dari 15 mantan karyawan perempuan yang mendapat pelecehan seksual di tempat kerja.
Itu terjadi dari 2006 hingga 2019. Menurut surat kabar The Washington Post, pelecehan tentang tubuh atau pakaian karyawan wanita, hingga pelecehan verbal.
The Washington Post juga merinci dugaan pelecehan seksual terhadap dua reporter perempuan, salah satunya masih meliput tim hingga saat ini.
Ironisnya, tindak-tindak pelecehan dan diskriminasi terhadap pegawai perempuan kerap diabaikan oleh jajaran direksi Washington Redskins.
Melalui juru bicara tim Sean DeBarbieri, Washington Redskins akan melakukan peninjaun terhadap tuduhan itu dan akan bertindak tegas jika benar hal tersebut terjadi.
“Tim Washington Redskins menganggap serius masalah yang terjadi pada karyawan. Meski kami tidak berbicara secara terbuka soal situasi tertentu,” kata DeBarbieri.
“Tetapi ketika ada perilaku terhadap karyawan yang bertentangan dengan kebijakan kami, maka kami akan segera mengatasinya,” lanjutnya.
Pemilik klub Daniel Snyder memang tidak terlibat dalam pelecehan seksual terhadap 15 pertempuan mantan karyawan Washington Redskins.
Tetapi dalam sebuah wawancara dengan salah satu korban, dijelaskan jika tim kekurangan sumber daya manusia yang membuat beban pekerjaan mereka sangat besar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita NFL lainnya:
NFL: Washington Redskins Sepakat Ganti Nama karena Dianggap Rasis
NFL: Helm Pemain Bakal Diberi Pelindung demi Cegah Penyebaran Covid-19