- Panitia Olimpiade dan Paralimpiade 2020 akan mencari sponsor hingga mencapai Rp46,75 triliun.
- Upaya negosiasi ulang akan dilakukan mulai Juli 2020.
- Meski banyak rintangan, Tokyo 2020 tetap yakin target tersebut tercapai.
SKOR.id - Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 semakin giat mencari sponsor untuk menutupi biaya tambahan yang mereka butuhkan.
Kabar yang beredar, panitia akan mencari sponsor hingga mencapai nilai 3,3 miliar dolar AS (setara Rp46,75 triliun) dari berbagai perusahaan lokal Jepang.
Dana tersebut nantinya untuk menutupi kerugian lantaran penundaan Olimpiade dan Paralimpiade 2020 selama setahun akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Terancam Kehilangan 65 Persen Sponsor
Panita Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo harus bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa berdampak terhadap finansial mereka.
Sebut saja, kebijakan tanpa penonton yang berarti nihil pemasukan dari tiket. Padahal, bisa mencapai nilai fantastis karena diburu masyarakat.
Untuk itu, mulai bulan depan atau Juli 2020, panitia Tokyo 2020 akan mendatangi setiap sponsor dan menegosiasi ulang nilai kerja sama mereka.
"Kami berencana duduk bersama dengan semua perusahaan untuk membahas kontrak terbaru dalam waktu dekat," kata Masa Takaya, juru bicara Tokyo 2020.
Namun, berdasarkan survei terakhir yang dilakukan media penyiaran NHK, panitia Tokyo 2020 akan sulit mendapatkan kesepakatan ulang dari para sponsor.
Survei yang dipublikasikan Kamis (11/6/2020) menyebutkan 65 sponsor mengaku ragu untuk tetap memberi dukungan karena berbagai alasan.
Ada tiga alasan utama keengganan sponsor untuk melanjutkan kerja sama. Pertama, kekhawatiran apakah promosi bisa efektif atau tidak.
Lalu, kondisi dunia yang tak bisa diprediksi terkait pandemi Covid-19. Terakhir atau ketigam belum adanya kejelasan soal kontrak baru.
Namun, adanya pernyataan dari Masa Takaya terkait rencana negosiasi ulang mulai bulan depan membuka peluang soal keterlibatan sponsor.
Terutama untuk para perusahaan yang menantikan kejelasan kontrak dengan panitia Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Masalahnya, beberapa ekonom Jepang menganggap tetap menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade 2020 bisa memukul perekonomian.
Pandemi Covid-19 berdampak bersar terhadap roda ekonomi dunia karena seluruh negara yang terdampak melakukan pembatasan wilayah.
Meskipun dihadapkan pada kondisi sulit, panitia Tokyo 2020 optimistis mampu mencapai target sponsor yang telah mereka susun.
Baca Juga: Demi Olimpiade 2020, Pevoli Putri Terbaik Korsel Pulang Kampung
"Kami akan memberikan upaya terbesar untuk melihat potensi negosiasi dengan para perusahaan sejawat," kata Masa Takaya, memungkasi.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan 23 Juli-8 Agustus 2021. Mundur setahun dari tanggal sebelumnya, yakni 24 Juli-9 Agustus 2020.
Dua pekan kemudian atau 24 Agustus-5 September 2021, giliran Paralimpiade 2020 yang mentas di Tokyo, Jepang.