- Sprinter AS Christian Coleman terancam absen di Olimpiade Tokyo akibat sanksi dua tahun.
- Ini disebabkan karena Christian Coleman gagal melakukan tes doping tiga kali sepanjang 2019.
- Christian Coleman berdalih bahwa semuanya terjadi karena salah paham dengan AIU.
SKOR.id - Sprinter asal Amerika Serikat (AS) Christian Coleman terancam absen pada gelaran Olimpiade XXXII Tokyo, Jepang, yang dijadwalkan bergulir tahun depan.
Pasalnya, Christian Coleman tengah mendapatkan hukuman larangan bertanding selama dua tahun karena gagal menjalani tes doping dalam 12 bulan terakhir.
Seharusnya Coleman melakukan uji doping pada 16 Januari 2019, 26 April 2019 dan yang terakhir pada 9 Desember 2019. Namun atlet 24 tahun itu tidak melakukannya.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Atletik Dunia, PB PASI Wajib Tes Swab Atlet untuk Gelar Pelatnas
Christian Coleman diketahui marah dengan adanya kabar tersebut. Sebab menurutnya, masalah ini semua adalah salah paham.
Peraih emas pada Juara Dunia 2019 untuk nomor 100 meter itu menjelaskan kronologis alasan tidak melakukan tes doping, khususnya untuk yang terakhir, 9 Desember 2019.
Saat anggota Unit Integritas Atletik (AIU) datang untuk melakukan tugasnya, Christian Coleman mengatakan sedang tidak berada di rumah.
Ter Stegen Merasa Hasil Imbang Layak untuk Barcelonahttps://t.co/eTtKYjq6G1— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 20, 2020
Ia berdalih ketika itu tengah belanja kebutuhan Natal di toko yang tak jauh dari rumahnya. Coleman pun menyebut anggota AIU tidak berusaha untuk menghubunginya.
"Saya tidak pernah dan tidak akan pernah menggunakan suplemen atau obat-obatan untuk meningkatkan performa saya,” ujar Christian Coleman lewat akun media sosialnya.
"Saya tak keberatan tes doping sepanjang hari dalam sisa karier saya untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah," manusia tercepat di dunia saat ini tersebut menuturkan.
"Saya tidak memiliki apa pun untuk disembunyikan. Saat ini, saya bahkan tidak diberikan kesempatan untuk menunjukkannya."
Christian Coleman menambahkan, sebelumnya selalu mendapatkan panggilan telepon jika akan menjalani tes doping.
Namun, saat kejadian terakhir, petugas AIU menuliskan alamatnya dengan keliru. Sehingga membuat mereka tidak berhasil menemukannya.
Dalam peraturan AIU, anggotanya yang bertugas tidak memiliki hak atau kewajiban untuk menelepon atlet jika sang atlet tidak berada di tempat.
Atlet juga dianggap gagal menjalani tes doping jika tidak berada di tempat selama satu jam sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Jika atlet tidak berada di lokasi, petugas AIU juga wajib berada di lokasi selama 60 menit. Kalau tidak bertemu juga, maka petugas bisa meninggalkan tempat.
Baca Juga: Usain Bolt Definisikan Social Distancing dengan Cara Unik
Sebelum gagal menjalani tes pada 9 Desember 2019, Coleman juga tidak melakukan tes doping pada 16 Januari 2019 dan 26 April 2019.
Tiga kali gagal menjalani tes dalam 12 bulan, Coleman dapat kena sanksi selama dua tahun oleh AIU. Dengan begitu, ia terancam absen pada Olimpiade Tokyo.
“Sistem harus berubah. Saya kira pokok masalahnya adalah mereka ingin membuat organisasi ini bersih dengan mengetes semua orang dan menangkap orang-orang yang curang," ujar Coleman
"Jadi bukan berusaha menangkap orang yang tidak berada di rumah, seolah-olah mereka tidak mau melakukan tes doping. Bagi siapa pun, ini sama sekali tidak adil."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Taufik Hidayat Kembali Disebut Terlibat Kasus Korupsi Mantan Menpora Imam Nahrawihttps://t.co/6PN7S6o1ad— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 20, 2020