- Olimpiade 2020 yang dijadwalkan tahun depan bakal berlangsung sederhana.
- CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, meminta dukungan semua pihak demi membantu kelancaran Olimpiade.
- Saat ini, panitia tengah fokus menyusun skema pemangkasan anggaran.
SKOR.id - Penundaan Olimpiade 2020 selama setahun menyebabkan kerugian besar bagi Tokyo, Jepang, selaku tuan rumah.
Anggaran besar yang digelontorkan Pemerintah Jepang terus membengkak karena Olimpiade 2020 mundur dari 24 Juli-9 Agustus menjadi tahun depan.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Panitia Ingin Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Sederhana
Pandemi virus corona (Covid-19) memaksa Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang menunda Olimpiade Tokyo selama satu tahun.
Guna menyiasati membengkaknya anggaran, Pemerintah Jepang dan otoritas terkait sepakat untuk menyederhanakan gelaran Olimpiade ke-32 itu.
Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo (TOCOG) memutuskan untuk memangkas pengeluaran seremonial dan fokus pada acara-acara utama.
CEO TOCOG, Toshiro Muto, memastikan Olimpiade 2020 tak digelar bermewah-mewahan demi menghemat anggaran yang terkuras untuk penanganan Covid-19.
"Olimpiade 2020 tidak akan berlangsung mewah, melainkan sederhana," katanya usai rapat virtual dengan IOC pada Rabu (10/6/2020).
"Kami akan memangkas pengeluaran beberapa pos. Jadi, kami butuh bantuan dan pengertian federasi internasional, NOC, media penyiaran, dan yang lain."
Toshiro Muto mengatakan para pemegang kepentingan harus bersatu untuk memastikan penyederhanaan gelaran Olimpiade yang biasanya mewah.
Pasalnya, saat ini, TOCOG belum bisa menentukan pos mana saja yang akan dipangkas. Namun, mereka terus menganalisis setiap kemungkinan.
Terutama yang menyangkut dengan anggaran penambahan untuk menambal persiapan Olimpiade 2020 yang tertunda selama satu tahun.
"Kami belum dalam tahap menentukan, pos-pos mana saja yang akan dipangkas. Fokus kami baru sebatas skema penyederhanaan Olimpiade."
Meski ada penyederhanaan, Toshiro Muto kembali menegaskan tidak ada opsi pembatalan Olimpiade 2020 yang dijadwalkan 23 Juli-8 Agustus 2021.
"Seluruh dunia berubah, baik secara sosial, ekonomi dan medis. Jadi, kami sampaikan pada IOC soal rencana merombak organisasi."
Baca Juga: Pebulu Tangkis Belanda Nikmati Sisi Positif Penundaan Turnamen dan Olimpiade
"Kami tak pernah mendiskusikan pembatalan dan sekarang bukan saat tepat untuk membahas sesuatu yang masih sekadar spekulasi," ujarnya.
Di tengah upaya meredam penyebaran Covid-19 oleh berbagai negara, termasuk Jepang, persiapan Olimpiade Tokyo 2020 terus berlanjut.
Sebagaimana telah disepakati, Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli s.d. 8 Agustus 2021 karena dirasa sudah aman dari bahaya Covid-19.