- KONI Kota Bandung mendukung kebijakan pemerintah setempat terkait new normal dalam olahraga.
- KONI Kota Bandung menyiapkan analisis untuk penerapan new normal.
- Pemkot Kota Bandung tak ingin olahraga jadi pusat penyebaran virus corona.
SKOR.id - KONI Kota Bandung bersiap merealisasikan instruksi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait peraturan penggunaan sarana olahraga.
Pandemi Covid-19 yang juga menjangkiti Indonesia, menyebabkan semua kegiatan terhambat. Tak terkecuali, olahraga yang ada di bawah kendali KONI.
Baca Juga: KONI Pusat Siap Bantu Atlet dari Daerah untuk Kembali ke Pelatnas
Pemkot Bandung menerapkan berbagai cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona melalui anjuran jaga jarak (physical distancing).
Mereka tak ingin olahraga disebut sebagai pusat penyebaran virus corona. Untuk itu, Pemkot Bandung meminta KONI Kota Bandung membuat analisis.
Nantinya, hasil analisis tersebut akan menjadi acuan bagi Pemkot Bandung dalam membuat keputusan soal program latihan atlet di masa pandemi.
"Buat kami, pada prinsipnya, kegiatan olahraga harus tetap berjalan walaupun saat ini semua vakum akibat Covid-19," kata Ketua KONI Bandung, Nuryadi.
"Maka dari itu, kami telah mendapat instruksi dari Pemkot Bandung soal kesiapan dan apa yang harus dilakukan KONI untuk menjalankan kegiatan olahraga."
Nuryadi menjelaskan, hasil rapat bersama perwakilan Pemkot di Gedung KONI, Bandung, memutuskan sarana olahraga milik pemerintah boleh digunakan.
Namun, atlet yang boleh berlatih, maksimal 30 persen dan itu tetap dilakukan dengan menjaga jarak. Untuk itu, Nuryadi ingin analisis komprehensif.
Baca Juga: KONI Jabar Canangkan New Normal Usai Pandemi Covid-19
KONI Kota Bandung pun berjanji segera menyiapkan dan menyerahkan hasil analisis yang nantinya menjadi panduan Pemkot dalam hal kegiatan olahraga.
"Kuncinya ada pada jadwal masing-masing cabang olahraga (cabor). Misalnya, jika di satu sarana latihan, ada beberapa yang akan berlatih," kata Nuryadi.
"Lalu, jika maksimal harus 30 persen dari jumlah atlet yang berlatih, kami akan membaginya ke dalam dua shift atau lebih."