- Toshiro Muto mengatakan Olimpiade 2020 tengah menyiapkan turnamen yang tidak biasa.
- Selain itu, Tokyo 2020 juga berencana memotong beberapa acara Olimpiade agar efektif.
- Terkait dana bantuan dari IOC, Toshiro Muto belum bisa bicara lebih.
SKOR.id - Penundaan Olimpiade 2020 selama setahun memaksa panitia harus merancang ulang setiap detail menuju ajang empat tahunan tersebut.
Pada Jumat (15/5/2020), Toshiro Muto mengatakan bahwa panitia Tokyo 2020 telah menyiapkan kejuaraan yang berbeda dari Olimpiade sebelumnya.
"Turnamen resmi akan dimulai setahun dari sekarang dan mungkin tidak akan sama dengan Olimpiade dan Paralimpiade seperti sebelumnya," ujar Toshiro Muto dilansir dari APNews.
Baca Juga: IOC Siapkan Dana Talangan Rp11,89 Triliun untuk Olimpiade 2020 dan NOC
Toshiro Muto kemudian mengatakan bahwa panitia akan melakukan berbagai pemangkasan rangkaian acara Olimpiade dan Paralimpiade karena masalah budget.
Salah satu acara yang disebut Muto bakal mengalami pemangkasan adalah kirab obor Olimpiade.
"Kami mencari berbagai kemungkinan. Inilah saatnya kami meninjau kembali apa yang terpenting dalam kejuaraan ini. Apa yang harus ada dalam turnamen," ujar Muto.
"Saya rasa kami akan menampilkan Olimpiade dan Paralimpiade yang baru. Sesuatu yang unik tentang Tokyo."
Muto kemudian menjelaskan tentang dana bantuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mencapai 650 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp9,66 miliar).
"Soal penggunaan dana, IOC mengatakan terlalu dini untuk dibicarakan. Jadi, kami sebagai komite penyelenggara belum menyusun detail penggunaan uang tersebut," tuturnya.
Sementara itu, IOC dan pemerintah Jepang tengah mengusahakan agar Olimpiade 2020 bisa berlangsung dengan aman pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Persiapan terus dilakukan bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda ditambah vaksin yang belum ditemukan.
Baca Juga: Ingin Fokus Olimpiade, India Sarankan BWF Tunda Penggunaan Kok Sintetis
Penundaan Olimpiade selama setahun disinyalir membutuhkan dana tambahan sekitar dua hingga enam miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp29,7-Rp89,25 triliun).
Selain dana talangan dari IOC, pemerintah Jepang juga bakal menggunakan anggaran negara untuk menutup sisa pengeluaran yang dibutuhkan untuk Olimpiade Tokyo 2020.