- Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa nasib Olimpiade 2020 masih sangat tergantung dengan situasi pandemi Covid-19.
- Jika Covid-19 belum teratasi dan berlarut-larut, maka Olimpiade 2020 bisa jadi dibatalkan.
- Wacana tersebut mendapat dukungan dari pesiden IOC, Thomas Bach.
SKOR.id - Nasib Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, tampaknya belum sepenuhnya aman dari ancaman pandemi Covid-19 meski agenda sudah diundur hingga 2021.
Pada Rabu (29/4/2020), Yoshiro Mori selaku Presiden Tokyo 2020 mengatakan bahwa Olimpiade 2020 harus dilakukan tahun depan atau tidak sama sekali.
Penundaan yang terlalu lama hanya akan membuat kerugian yang lebih besar bagi Olimpiade 2020 dan Jepang.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo Harus Tahun Depan atau Batal
Pada kesempatan yang sama, Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang juga menyebut bahwa nasib Olimpiade 2020 tergantung dari perkembangan Covid-19.
Jika Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda, maka Olimpiade 2020 tahun depan bisa jadi akan dibatalkan.
"Olimpiade dan Paralimpiade harus dilaksanakan dalam kondisi lengkap, baik atlet maupun penonton harus sehat," ujar Shinzo Abe dilansir dari reuters.com.
"Namun Olimpiade tidak akan mungkin terselenggara dalam kondisi tersebut jika pandemi Covid-19 tidak kunjung teratasi," ia menuturkan.
Menurut Shinzo Abe, Olimpiade 2020 adalah wujud dari harapan dan kemenangan atas pandemi Covid-19.
"Ajang ini harus dilaksanakan sebagai bukti bahwa kami menang melawan pandemi Covid-19. Sehingga Jepang harus terlibat langsung dalam peperangan ini," kata Abe.
Pernyataan tersebut mendapat sambutan positif dari Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach.
Menurut Thomas Bach, kesehatan serta keselamatan para peserta dan penyelenggara Olimpiade 2020 adalah yang utama.
Baca Juga: IOC Berencana Beri Kompensasi untuk Atlet dan Tim Olimpiade 2020
"Kami sangat setuju dengan pernyataan Perdana Menteri Shinzo Abe," ujar Thomas Bach.
"Sejak awal krisis ini, kami membangun prinsip bahwa Olimpiade dan Paralimpiade hanya akan dilaksanakan dalam kondisi aman untuk semua orang."
"Ini adalah prinsip yang menuntun kami dalam setiap pengambilan keputusan sampai hari ini dan ke depannya," Thomas Bach memungkasi.