- Farrel Armandio Tangkas, Azzahra Permatahani, dan Aflah Fadlan Prawira, menilai Lukman Niode layak jadi anutan.
- Ketiga perenang muda itu termotivasi dengan prestasi yang sudah diberikan Lukman Niode untuk Indonesia.
- Selain sukses di PON dan SEA Games, Lukman Niode mampu raih perunggu Asian Games dan tampil di Olimpiade.
SKOR.id – Kepergian Lukman Niode pada Jumat (17/4/2020) menyisakan duka yang mendalam di benak para insan renang Indonesia.
Tak terkecuali bagi tiga atlet muda dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) renang Indonesia: Farrel Armandio Tangkas, Azzahra Permatahani, dan Aflah Fadlan Prawira.
Farrel Armandio Tangkas, pemegang rekor nasional (rekornas) 200 meter gaya punggung putra, mengatakan, sosok Lukman Niode jelas pantas jadi inspirasi perenang masa kini.
Kesuksesannya meraih perunggu pada nomor 100 meter gaya punggung putra pada Asian Games 1982 merupakan pencapaian hebat menurut Farrel Armandio Tangkas.
Berita Lukman Niode Lain: Ling Ling Agustin Kenang Wasiat Mendiang Lukman Niode untuk IOA dan Olimpian Indonesia
“Bisa meraih perunggu dalam Asian Games menurut saya itu keren sekali,” ujar Farrel Armandio Tangkas, 18 tahun, pada Sabtu (18/4/2020).
“Beliau memang layak menjadi inspirasi untuk perenang muda, termasuk saya. Apalagi, beliau hebat di gaya punggung, sektor yang juga saya tekuni,” Farrel menambahkan.
Sedangkan, perenang putri yang sedang mencuat, Azzahra Permatahani mengungkapkan bahwa Lukman Niode adalah sosok yang baik dan penuh semangat.
Hal itu diketahui Azzahra Permatahani, 17 tahun, karena almarhum Lukman Niode kerap memberikan motivasi dan wejangan kepada atlet-atlet renang Indonesia.
Menurut sosok yang akrab disapa Zahra tersebut, apa yang telah dilakukan Lukman Niode untuk olahraga renang Indonesia sangat mengagumkan.
Selain medali perunggu Asian Games 1982, ia juga sanggup tampil dalam Olimpiade 1984 Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Berita Lukman Niode Lain: Lukman Niode di Mata Para Perenang, Atlet, dan Rekan
“Kak Lukman sukses di ajang mana saja. PON, SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade. Jelas saya sangat kehilangan. Dia baik dan mampu memotivasi atlet muda,” kata Zahra.
Sedangkan, Aflah Fadlan Prawira, 22 tahun, mengaku tak begitu dekat dengan Lukman Niode. Namun, setiap bertemu, almarhum selalu memberikan saran yang sangat berharga.
Pesan dari Lukman Niode, kata Aflah Fadlan Prawira benar-benar mampu membangkitkan semangatnya. Untuk itu, ia mengaku sedih mendengar kabar kepergian Lukman.
“Kaget juga mendapat kabar meninggalnya beliau (Lukman Niode). Prestasi beliau memang luar biasa. Perenang zaman sekarang seharusnya bisa belajar dari beliau,” ucap Aflah Fadlan.