- Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan butuh triliunan rupiah untuk menutupi biaya Olimpiade Tokyo 2020.
- IOC akan membantu Pemerintah Jepang untuk menutup sebagian biaya tambahan Olimpiade tahun depan.
- Pemerintah Jepang ditaksir telah menghabiskan hampir Rp400 triliun untuk persiapan Tokyo 2020.
SKOR.id - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menegaskan komitmen terkait mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang.
Thomas Bach akan menggelontorkan ratusan juta dolar AS (sekira triliunan rupiah) untuk membantu Jepang terkait kerugian akibat penundaan Olimpiade.
Menurut Thomas Bach keputusan itu sesuai dengan perjanjian IOC dengan Jepang ketika memenangi persaingan tuan rumah Olimpiade 2020, tujuh tahun lalu.
Baca Juga: Beijing Evaluasi Dampak Penundaan Olimpiade Tokyo 2020
"Sesuai kesepakatan dengan Perdana Menteri Jepang, kami akan ikut menanggung biaya persiapan," ujar Bach seperti dikutip harian Jerman, Die Welt, Minggu (12/4/2020).
"IOC juga akan bertanggung jawab dengan sebagian dari dana tersebut."
Ketika ditanya berapa jumlah pasti yang akan dikeluarkan, Bach hanya mengatakan bahwa belum saatnya untuk menunjukkannya saat ini.
"IOC, sesuai kesepakatan, akan memberikan ratusan juta dolar untuk membantu biaya tambahan," ujar Bach.
Wabah virus corona terbaru (Covid-19) yang melanda dunia membuat Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus, diundur setahun.
IOC dan Pemerintah Jepang di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe menyetujui jadwal anyar Olimpiade Tokyo menjadi 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Keputusan tersebut membuat Jepang harus mempersiapkan dana tambahan sekitar 2 miliar dolar AS-6 miliar dolar AS (sekirA Rp31,5 triiun-Rp95 triliun).
Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk menutupi beban biaya yang dikeluarkan hingga Olimpiade 2020 digelar tahun depan.
Seperti mengurus penyelesaian masalah biaya kepanitiaan, venue, hingga wisma atlet yang sebagian telah terjual kepada publik.
Baca Juga: Bantu Perangi Covid-19, Tontowi Ahmad dan Dua Juniornya Akan Gelar Lelang
Sebelum penundaan, Jepang mengklaim telah mengeluarkan lebih dari 12,6 miliar dolar AS (sekira Rp199 triliun) untuk segala persiapan menuju Olimpiade Tokyo tahun ini.
Angka tersebut hampir dua kali lipat dari estimasi dana yaitu, 7,3 miliar dolar AS yang dikemukakan Jepang ketika mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade pada 2013.
Yang lebih mengejutkan adalah indikasi bahwa anggaran Pemerintah Jepang untuk Olimpiade 2020 sebenarnya lebih dari 12,6 miliar dolar AS.
Sebuah hasil audit keuangan di akhir 2019 mengumumkan temuan bahwa uang yang dikeluarkan Pemerintah Jepang sebenarnya dua kali lipat dari yang diberitakan atau hampir Rp400 triliun.
Dengan ratusan triliun uang yang telah digelontorkan, tentu saja Jepang tidak ingin Olimpiade lepas begitu saja.