- Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan menyiapkan psy war untuk membuat rivalnya gentar saat tampil di Olimpiade 2020.
- Eko Yuli menargetkan total angkatan 315 kg dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2020, April nanti.
- Atlet angkat besi andalan Indonesia itu mengaku tak khawatir soal bobotnya yang belum ideal.
SKOR.id - Meski sudah lolos ke Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan ingin tetap maksimal dalam Kejuaraan Asia 2020 di Uzbekistan, April nanti.
Sebab, peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu perlu untuk “menggertak” para calon lawan di pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, lifter kelas 61 kg putra ini ingin mencapai total angkatan 315 kg. Hal tersebut mendekati capaian terbaik Eko, yakni 317 kg.
Skor itu dibukukannya pada dua ajang bergengsi, yakni Olimpiade XXX/2012 London dan Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 Asghabat, Turkmenistan.
Kata Eko, jika mampu meraih total angkatan tersebut, ia berharap musuh-musuhnya di Olimpiade seperti Li Fabin, asal Cina atau Francisco Mosquera dari Kolombia, gentar.
Bagi atlet 30 tahun ini, perang psikologis atau psy war memang sangat dibutuhkan jika ingin sukses dalam angkat besi, salah satu cabang olahraga tertua Olimpiade itu.
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Dr Louise Kartika Siap Bantu Eko Yuli dan Lifter Indonesia
“Jadi, pada Kejuaraan Asia nanti, saya tak akan menyimpan kekuatan. Malah sebaliknya, saya mau gertak lawan-lawan saya,” kata Eko Yuli soal strategi psy war-nya,
“Nanti di Kejuaraan Asia, pasti lifter-lifter terbaik akan ikut serta,” ucap lifter yang juga meraih emas di Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang itu, Jumat (21/2) lalu.
Sejauh ini, capaian terbaru Eko Yuli Irawan adalah 310 kg. Itu didapatkannya pada Kejuaraan Piala Fajr 2020 di Iran, awal Februari lalu.
Di sana, Eko Yuli sanggup membukukan angkatan snatch, 138 kg dan clean and jerk, 172 kg. Meskipun kondisinya di Piala Fajr saat itu belum 100 persen.
Saat ini Eko juga belum berada dalam berat badan ideal, yakni kelebihan 5 kg dari 61 kg. Namun, itu bukan masalah, sebab saat kejuaraan sudah dekat, bobotnya pasti turun.
“Ini kan baru mau siap-siap latihan berat lagi setelah dari kejuaraan di Iran. Pastinya, nanti saya akan mencapai berat badan ideal,” kata Eko Yuli.
“Masalah seperti ini biasa dihadapi oleh lifter mana pun. Saat kondisi belum 100 persen, berat badan lebih itu wajar,” kata atlet kelahiran Metro Lampung itu. (Krisna C. Dhaneswara)