- Riska Ramadila, gadis yang mengidap tumor di lutut kanannya, disebut sebagai pelajar yang sangat menyukai bermain bola voli.
- Kemenpora menggalang dana untuk Riska Ramadila dan BPJS Kesehatan akan menanggung semua biaya pengobatannya.
- Pengurus Provinsi PBVSI Riau memberikan konfirmasi terkait status Riska Ramadila.
SKOR.id - Nama Riska Ramadila menjadi viral dalam beberapa hari terakhir. Gadis berusia 17 tahun ini mengidap tumor di lutut kanannya yang membuat dengkulnya membesar.
Riska Ramadila yang berdomisili di Kayu Mas, Kabupaten Kampar, Riau ini, disebut sebagai pelajar yang sangat suka bermain bola voli.
Baca Juga: IBL 2020: Kalah, Pelatih Satria Muda Akui Strategi Tak Berjalan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun menggalang dana untuk Siswi Kelas 3 SMA 1 Kamparkiri ini.
BPJS Kesehatan akan menanggung penuh biaya pengobatan Riska Ramadila.
Beberapa pihak lain juga menggalang dana demi membantu Riska Ramadila agar bisa menjalani pengobatan terbaik.
Namun, bagaimana tanggapan Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (Pengprov PBVSI) Riau?
"Alhamdulilah, kami bersyukur atas donasi yang diberikan sehingga adik kami, Riska Ramadila, bisa dibantu," ucap Erizal, Sekum PBVSI Riau, kepada Skor.id, Minggu (2/2/2020).
"Ketika berita ini menjadi viral, saya coba bertanya kepada Pengurus Kabupaten PBVSI Kampar," kata Erizal.
Ya, Erizal meminta konfirmasi tentang kondisi Riska dan catatan gadis itu sebagai atlet voli.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Grup A Pro Futsal League 2020
"Dia (Riska) adalah pelajar yang gemar bermain voli dan belum pernah memperkuat tim kabupaten. Saya cek ke pengurus kabupaten, dia juga belum terdaftar, dia juga tak turun di Porprov (Pekan Olahraga Provinsi)," tutur Erizal.
"Untuk bisa disebut atlet, minimal dia memperkuat tim kabupaten," kata Erizal.
Meski Riska belum pernah membela tim kabupaten, Erizal sekali lagi mengapresiasi semua pihak yang telah membantu pelajar yang gemar bermain bola voli itu.
"Saya bersyukur atas empati dari masyarakat dan Riska bisa dibantu," ujarnya.
Awal Kisah Riska Ramadila
Cerita Riska bermula ketika dia terjatuh dan lututnya terbentur tatkala mengikuti pelajaran olahraga di sekolahnya pada pertengahan 2019.
Pada Juli 2019, lutut kanannya mulai bengkak dan membesar. Pada Agustus 2019, dia tak lagi kuat berjalan. Riska pun akhirnya tak bisa bersekolah.
Baca Juga: Srikandi Cup 2020 Dimulai, Persaingan Dinilai Makin Ketat
Kondisi perekonomian keluarganya yang pas-pasan membuat pengobatan Riska belum memadai.
Bahkan, salah satu dokter yang mengobatinya menyatakan bahwa kakinya harus diamputasi.
Namun, pelajar yang sudah mencintai bola voli itu enggan karena tak ada jaminan akan sembuh dan dia tak lagi bisa bermain bola voli jika diamputasi.