- IBA melakukan uji coba teknologi baru demi kesejahteraan atlet dan integritas olahraga.
- Dengan bantuan kecerdasan buatan, pelindung mulut nantinya bisa menginformasikan data.
- Teknologi ini diharapkan bisa meminimalisir dampak buruk dari benturan di kepala.
SKOR.id - Asosiasi Tinju Internasional (IBA) berhasil menguji coba penggunaan teknologi baru dalam pelindung mulut yang peka terhadap benturan.
Uji coba yang dilakukan dalam EUBC European Youth Championships, Bulgaria, 14-21 April itu diikuti perwakilan petinju dari beberapa federasi nasional.
Dengan bantuan kecerdasan buatan, data-data yang didapat dari petinju tersebut kemudian digunakan sebagai informasi penelitian tentang kesehatan otak.
IBA juga menggunakan data-data tersebut untuk mendukung mekanisme verifikasi penilaian pertarungan sehingga diharapkan lebih baik ke depannya.
"IBA mempelajari perkembangan tentang benturan benturan kepala dan kesehatan otak dalam olahraga," ujar Dr Ioannis Filippatos, Ketua Komite Medis IBA dan EUBC.
"Dengan inisiatif baru ini, IBA jadi pemimpin dalam menghasilkan penelitian utama tentang aspek yang sangat penting dari kesejahteraan atlet (dalam hal ini tinju)."
"Penelitian ini masih dalam tahap sangat awal dan proyek percontohan bertujuan untuk memahami cara terbaik dalam mengumpulkan lebih banyak data," imbuhnya.
Dr Ioannis Filippatos pun menegaskan IBA akan terus meninjau langkah-langkah mereka seputar dampak benturan terhadap kepala dan kesehatan otak.
"Termasuk penggunaan Alat Penilaian Gegar Otak Standar untuk atlet, protokol bermain dan ketentuan yang relevan dari Aturan Medis IBA," dia menuturkan.
Sebagai informasi, pelindung mulut yang digunakan untuk merekam data benturan kepala tersebut dilengkapi dengan akselerometer, giroskop, dan pemancar.
Hal ini memungkinkan data untuk dipelajari dan digunakan secara real time hingga diharapkan dapat memberi tahu dokter yang ada di sisi ring saat pertarungan.
Analisis data real time juga bisa memengaruhi penilaian. Misalnya, data yang dihasilkan petinju dengan pelindung mulut dapat berkorelasi dengan hasil tanding.
Ketua Komite Wasit dan Hakim IBA, Chris Roberts, memastikan pembaruan ini sebagai bentuk dari komitmen organisasinya untuk memajukan tinju.
"Meski tak ada harapan untuk mengganti hakim, teknologi baru ini akan membantu mereka dalam memberikan nilai dasar yang dapat kami bandingkan," ujarnya.
"IBA tidak akan meninggalkan unsur bisnis pertandingan (sekaligus) memastikan pertarungan yang adil. Untuk itu, kami bekerja demi adanya perbaikan penilaian."
"Jejak digital individu dan alat berbasis kecerdasan buatan ini telah menunjukkan kegunaannya dalam membantu IBA meningkatkan integritas olahraga."
"Kami berharap kelak dapat melihat bagaimana pelindung mulut ini ditambahkan ke kotak alat berteknologi tinggi yang terus berkembang," pungkas Chris Robert.
Berita Olahraga Lainnya:
Sukses Antar Real Madrid ke Final Liga Champions, Rodrygo Goes Dapat Pesan dari Pele
PBESI Tambah Uang Saku dan Siapkan Bonus 7 Miliar untuk Timnas Esports Indonesia
12 Pemanjat Tebing Lakoni Kejuaraan di Seoul, Korsel