- Petinju AS, Richard Torrez Jr, ingin merapikan halaman rumah orangtua saat masa karantina pandemi corona.
- Ia lalu mempelajari cara mengolah tanah dan rumput dari paman temannya yang bekerja di bidang pertamanan.
- Dari gosip mulut ke mulut, para tetangga sekitar rumahnya akhirnya menyewa jasa petinju 20 tahun untuk merapikan halaman mereka.
SKOR.id – Sebenarnya hobi yang baru ditemukan petinju Amerika Serikat, Richard Torrez Jr, ini awalnya hanya sebagai hadiah untuk Hari Ibu.
Richard Torrez Jr merupakan satu dari 13 petinju tim Amerika Serikat (AS) untuk Olimpiade Tokyo 2020 pada musim panas tahun ini.
Pemberlakuan isolasi dan jarak sosial akibat pandemi Covid-19 memberinya banyak waktu santai. Meskipun begitu, Richard Torrez Jr tetap berlatih fisik di rumahnya.
Berita Mike Tyson Lainnya: Tyson Fury Ditawari Jadi Lawan Mike Tyson dalam Laga Ekshibisi
Suatu hari, jelang Mother’s Day, petinju kelas berat berusia 20 tahun itu berniat merapikan halaman belakang rumah orangtuanya di Tulare, California, AS, sebagai hadiah.
Diam-diam, Torrez kemudian menghubungi seorang teman yang pamannya bekerja di bidang pertamanan dan lanskap (tata ruang di luar gedung).
Kepada paman sang teman itu, Torrez bertanya apakah dia bisa mengikuti beberapa pelatihan soal lanskap dan membantu pekerjaan mereka selama seminggu.
"Sekarang saya tahu bagaimana cara memilih dan mengelola rumput, lapisan tanah, dan cara untuk membuat mulsa," Torrez mengakuinya dengan bangga.
Dan, atlet yang telah ikut Pusat Pelatihan Olimpiade dan Paralimpiade AS sejak 2017 itu pun mewujudkan rencananya dengan menerapkan semua yang dipelajarinya.
Ternyata itu bukan pekerjaan sederhana. Ia mulai dengan membersihkan vegetasi, membongkar lapisan tanah lama, dan menebarkan tanah baru, lalu meratakan permukaannya.
Walau awalnya hanya untuk menghabiskan waktu, ternyata hobi baru pemuda yang lulus dari Mission Oak High School pada 2017 itu beredar dari mulut ke mulut.
Hasilnya, kata Torrez, pekerjaan kecil-kecil lainnya terus berlanjut dalam pekan-pekan sejak ia menuntaskan misi kecil untuk orangtuanya itu.
Kebanyakan dia diminta melakukan pemulsaan di halaman rumah para tetangganya. Namun, yang pastinya, Torrez tidak berusaha mencari untung.
Ia hanya membebankan biaya mulsa dan persediaan lainnya. “Biasanya butuh satu atau dua hari untuk menyelesaikan satu halaman,” ujar Torrez.
Faktanya, Torrez mengaku cukup menikmati pekerjaan lanskapnya itu.
Yang menarik, ketika tiba waktunya istirahat, Torrez mengaku suka membaca The Republic karangan Plato pada sekitar 375 Sebelum Masehi.
"Saya memang harus membacanya empat atau lima kali untuk mencoba memahami pesan-pesan di balik setiap dialog. Tapi itu sangat menarik," tuturnya.
Namun, walau telah seharian berkebun, Torrez tetap menjalani rutinitas latihan fisik dan berlatih tinju pada sore atau malam harinya.
Diawali lari 3-5 mil (4-8 km), lalu membongkar beton dengan palu godam, menyekop tanah, sampai mengasah teknik dengan memukul karung tinju di belakang rumahnya.
Pelatih Torrez teryata tidak lain ayahnya sendiri, Richard Sr.
"Dia benar-benar mengikuti semua pelatihan gaya lama, terutama sekarang dengan semua gym ditutup," tutur Torrez Jr.
"Ayah akan membawa saya ke sebuah parit tua, dan saya harus mulai menyekop. Setelah parit bersih, saya harus mengembalikan tanah ke tempat semula."
Tetapi, Torrez, yang bermain gitar dan melakukan trik sulap di antara hobinya yang lain, ternyata masih menyimpan satu keinginan lain dalam hatinya.
Dia ingin memelihara seekor anjing, dan maka itu dia telah membaca buku tentang pelatihan dan pemeliharaan anjing jenis Golden Retrievers.
Sedangkan untuk urusan lanskap, Torrez tidak berencana menjadikannya kegiatan yang bersifat permanen. Baginya, tinju adalah hidupnya.
"Saya patut memujian orang-orang yang melakukan ini untuk mencari nafkah. Saya tidak tahu apakah saya bisa terus menjalaninya," kata Richard Torrez Jr.
"Tetapi, setelah karantina Covid-19 ini berakhir, saya cukup yakin akan tetap berpegang pada karier tinju saya," Richard Torrez Jr menambahkan.