- Bob Arum berharap duel ketiga antara Tyson Fury versus Deontay Wilder bakal terjadi tahun ini.
- Duel tersebut tak bakal digelar di Amerika Serikat maupun Inggris.
- Arum tidak bisa jika menggelar duel tanpa penonton.
SKOR.id - Promotor tinju dunia, Bob Arum, berharap duel penutup trilogi Tyson Fury versus Deontay Wilder terjadi pada akhir tahun ini.
Bob Arum menyebut duel perebutan gelar juara dunia kelas berat (+90,7 kg) versi WBC itu akan bergulir di luar Amerika Serikat maupun Inggris, negara asal masing-masing petinju.
Menurut pria 88 tahun itu, pembatasan sosial yang dilakukan di AS pada masa pandemi virus corona (Covid-19) menjadi alasan laga kilid III tidak bisa digelar di sana.
Bob Arum juga mengesampingkan Inggris menjadi tuan rumah pertandingan antara Tyson Fury kontra Deontay Wilder.
Baca Juga: Tyson Fury Bantah Bakal Berikan Uang Kompensasi untuk Deontay Wilder
Hingga saat ini, Bob Arum menyebut pihak Top Rank tengah berdiskusi dengan kelompok investor dari dua negara yang tidak disebutkan namanya.
"Kami memiliki proposal dari entitas di dua negara yang sedang kami pertimbangkan sekarang," kata Bob Arum.
“Ketika negosiasi menjadi lebih konkret, yang mungkin akan terjadi dalam satu atau dua pekan ke depan, kami akan menjalankannya bersama orang-orang PBC,” ia menuturkan.
"Bagaimana pun, PBC adalah mitra kami dalam promosi itu. Semoga kami akan segera membuat pengumuman."
“Saat ini, kami ingin melakukan pertarungan itu pada kuartal keempat tahun ini dan kami mungkin akan melakukannya di luar AS dan di Inggris,” kata Bob Aurum.
Sejauh ini, duel tinju yang mempertemukan Tyson Fury versus Deontay Wilder memang menguntungkan.
Duel kedua yang bergulir di MGM Grand, Grand Garden Arena, Las Vegas, (22/2/2020), mampu menghasilkan 16,9 juta dolar AS (sekitar Rp249 miliar) dari penjualan tiket.
Baca Juga: Tyson Fury vs Anthony Joshua Belum Jelas, Deontay Wilder Ogah Menunggu
Angka itu menjadi rekor baru di negara bagian Nevada untuk penjualan tiket dari pertarungan perebutan gelas kelas berat.
"Anda tidak bisa melakukan acara itu tanpa menebus 17 juta dolar AS dari pendapatan tiket," kata Bob Arum.