- Wasit tinju legendaris Eddie Cotton wafat setelah kalah berjuang melawan Covid-19, Jumat (17/4/2020).
- Tokoh-tokoh tinju dunia mengenang Eddie Cotton sebagai sosok wasit yang tegas dan adil.
- Selama 22 tahun kariernya sebagai wasit, Eddie Cotton telah memimpin 283 partarungan tinju profesional.
SKOR.id – Sosok legendaris dalam dunia tinju, Eddie Cotton, tutup usia dalam usia 72 tahun pada Jumat (17/4/2020). Ia dikabarkan wafat karena komplikasi yang disebabkan Covid-19.
Eddie Cotton merupakan mantan wasit tinju top. Ia sudah menjadi orang ketiga di dalam ring secara profesional sejak 1992 dan memutuskan pensiun pada 2014 lalu.
Menurut Federasi Tinju Dunia (IBF), Eddie Cotton dirawat di rumah sakit sejak dua pekan lalu karena pneumonia sebelum didiagnosis positif Covid-19. Hal ini pun telah dikonfirmasi sang istri, Ruby.
Ini menjadi kehilangan besar bagi dunia tinju. Banyak petarung top yang turut berduka atas mangkatnya Eddie Cotton. Salah satunya mantan juara dunia kelas berat (90,7 kg) Wladimir Klitschko.
Berita Tinju Lain: Floyd Mayweather Jr Bakal Temui Banyak Rintangan sebagai Pelatih Tinju
“Saya sampaikan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat Eddie Cotton, yang kalah dalam pertarungan melawan Covid-19,” tulis Klitschko dalam akun Twitter-nya.
“Eddie Cotton, Anda akan selalu dikenang sebagai legenda dalam olahraga ini. Terima kasih karena telah menjadi bagian komunitas tinju,” pria asal Ukraina itu menambahkan.
Selain Wladimir Klitschko, petinju veteran kelas menengah (69,9 kg) asal Kazakhstan Gennady Golovkin juga merasa kehilangan atas meninggalnya Eddie Cotton.
“Sangat sedih mendengar kabar wafatnya Eddie Cotton. Dia adalah pria yang hebat. Di dalam ring, Eddie selalu adil dan konsisten. Seorang profesional sejati,” ujar Golovkin via Twitter.
Wladimir Klitschko dan Gennady Golovkin adalah dua di antara sekian banyak petinju yang merasakan kepemimpinan Eddie Cotton di dalam ring.
“Kabar yang memilukan. Tinju telah kehilangan salah satu wasit yang paling dihormati di seluruh dunia. Turut berduka cita untuk istri, keluarga, dan kerabat Eddie Cotton,” ujar promotor tinju Lou DiBella.
Namun namanya mulai dikenal luas dan populer ketika menjadi wasit pertarungan kelas berat antara Lennox Lewis versus Mike Tyson di The Pyramid, Mempis, Amerika Serikat (AS), 8 Juni 2002.
Berita Tinju Lain: Petinju Milenial AS Yakin Bisa Menjejaki Kesuksesan Muhammad Ali
Dalam duel tersebut, Lewis sukses memukul knockout (KO) Tyson pada ronde 8, kemenangan yang memastikannya mempertahankan gelar WBC, IBF, dan IBO.
Bukan tanpa alasan Eddie Cotton ditunjuk menjadi pengadil pertarungan itu. Ia memiliki kapasitas memimpin duel yang sarat gengsi dan emosi.
“Saya secara khusus memilih Eddie karena untuk tipe duel seperti itu Anda butuh wasit yang berkualitas, cerdas, dan tenang,” kata Larry Hazzard, yang menggelar duel Lennox Lewis vs Mike Tyson.
“Terbukti dia melakukan tugasnya dengan sempurna. Para petinju sangat menghormatinya karena Eddie selalu memimpin laga dengan tegas dan adil,” komisioner tinju asal New Jersey itu menambahkan.
Sepanjang 22 tahun kariernya sebagai wasit, Cotton telah memimpin 283 duel tinju. Pertarungan Felix Strum dan Sam Soliman di kelas menengah jadi pertarungan terakhir yang ditengahinya.