- Kalah dari Tyson Fury, Deontay Wilder menyalahkan kostum yang dikenakan ketika masuk ke ring.
- Menurut Deontay Wilder, kostumnya terlalu berat sehingga memengaruhi fisiknya ketika bertanding.
- Deontay merasa dia tidak memiliki kekuatan untuk menyerang Tyson Fury.
SKOR.id - Petinju Deontay Wilder menilai kekalahannya dari Tyson Fury pada pertandingan perebutan gelar WBC minggu lalu adalah akibat kesalahan kostum.
Deontay Wilder harus kehilangan sabuk kesangannya setelah kalah dalam pertandingan jilid dua melawan Tyson Fury di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (23/2/2020).
Baca Juga: Butuh 7 Ronde, Tyson Fury Sudahi Perlawanan Deontay Wilder
Alih-alih menyalahkan Fury, Deontay Wilder justru kesal pada kostum dirinya.
"(Tyson) Fury tidak melukai saya sama sekali, tetapi pada kenyataannya adalah kostum saya terlalu berat," ujar Deontay Wilder dikutip dari BBC.
Dalam pertarungan itu, Wilder mengenakan kostum yang mirip seperti jubah besi berwarna biru, lengkap dengan topeng, dan mahkota berwarna senada.
Kostum itu diperkirakan memilki berat total hingga 40 pounds atau 18,1 kilogram.
Wilder mengeakan kostum penghormatan untuk Black History Month itu saat menuju ke ring pertandingan.
Sedangkan Fury duduk di atas tandu singgasana dengan mengenakan mahkota serta jubah merah ketika memasuki arena pertarungan.
Dengan kostum seberat itu, Wilder mengklaim dirinya tidak berkutik ketika bertanding.
"Saya merasa seperti tidak memiliki kaki pada awal pertandingan. Pada ronde ketiga baru saya merasakan kaki saya sepenuhnya," kata Wilder melanjutkan.
Petinju 34 tahun tersebut kemudian menceritakan betapa kagetnya dia ketika mengenakan jubah besi tersebut pada hari pertandingan.
"Saya mencobanya sekali pada malam sebelum pertandingan tetapi saya tidak menyangka bakal seberat ini," ujar Wilder lagi.
Sementara soal Black History Month, peristiwa ini adalah peringatan tentang pengakuan komunitas kulit hitam oleh pemerintah Amerika Serikat dan Kanada setiap minggu kedua Februari.
Baca Juga: Duel Trilogi Wilder vs Fury Harus Digelar pada Juli 2020
Setelah kekalahan minggu lalu, Wilder berniat untuk melakukan pertarungan jilid ketiga alias trilogi melawan Fury.
Hal ini sebenarnya juga disambut baik oleh Fury tetapi manajer sang rival, Eddie Hearn, ingin pertandingan melawan petinju Inggris, Anthony Joshua.
"Semua gelar juara dunia ada di Inggris. Tak ada yang mau Tyson Fury versus Deontay Wilder 3. Mari langsung ke AJ (Anthony Joshua) versus Tyson Fury,” ujar Eddie Hearn.