- Kehadiran 23savage di scene Dota 2 memberikan warna tersendiri.
- Sebelum bergabung dengan T1 ia lebih dulu menjadi salah satu anggota Fnatic.
- Pria berusia 19 tahun ini pun membocorkan perbedaan ketika di Fnatic dan T1.
SKOR.id - Nama 23savage sedang banyak diperbincangkan karena dianggap sebagai salah satu "penggendong" kemenangan T1.
Telah mengikuti banyak turnamen banyak yang menganggap jika ia bisa menjadi salah satu carry terbaik dunia.
Dengan skill yang mumpuni 23savage ternyata sudah berkarir dalam dunia esports Dota 2 pada Oktober 2018.
Waktu yang bisa dibilang tak sebentar itu membuat pemain tampan ini berpindah-pindah tim.
Ia pernah masuk kedalam tim Alpha Blue, Reaper, MSCerberus, Team Jinesbrus, Vici Gaming, Motivate.Trust Gaming, Boom Esports, Fnatic dan T1.
Seperti masih mencari kenyamanan 23savage bertahan paling lama hanya 10 bulan di tim Fnatic.
Bersama AFK Gaming, 23savage kemudian ungkap perbedaan di antara tim Fnatic dan T1.
"Saya pikir karena merasa senang, (saat di Fnatic) dua major pertama tidak berjalan bagus, kami finis di posisi ke-12 beruturut-turut tapi setelah itu di Summit semuanya menjadi lebih baik," jelas pria berusia 19 tahun tersebut.
"Namun percaya atau tidak bahwa COVID-19 telah membuat kami menjadi kurang kompetitif, saya sedikit kecewa karena berpikir bahwa tim ini bisa meraih lebih banyak gelar juara."
"Di Fnatic sepertinya kami memiliki banyak pemain berpengalaman di dalam tim tetapi bersama tim sekarang (TI) saya merasa mereka sangat suka bermain bersama."
"Ini adalah tim yang penuh pertemanan, Fnatic sepeti rekan kerja profesional tetapi di T1 seperti teman bermain Dota bersama," tambahnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Moonton Bantah Larang Kontestan MPL Punya Divisi LoL: Wild Rift https://t.co/lK3dzxGLaH
— SKOR.id (@skorindonesia) July 15, 2021
Berita Dota 2 lainnya:
Tips Ampuh Hadapi Meta Heal di Permainan Dota 2
Tim Galaxy Racer dan inYourdreaM Catatkan Rekor Baru di Skena Kompetitif Dota 2