- Liga Mahasiswa (LIMA) ingin mahasiswa tetap aktif dalam situasi pandemi yang mengharuskan mereka beraktivitas di rumah.
- Turnamen esports ini menunjukkan komitmen LIMA yang ingin meningkatkan kemampuan para mahasiswa di bidang akademik dan non-akademik.
- Wakil Rektor III Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Dr. Kusni Ingsih, M.M mendukung penuh kegiatan LIMA.
SKOR.id – Liga Mahasiswa (LIMA) sebagai wadah pengembangan mahasiswa di Indonesia terus melakukan inovasi untuk membuat mahasiswa aktif dalam kondisi saat ini.
Setelah sukses menggelar kompetisi olahraga antarmahasiswa sejak 2012, LIMA akan terjun ke dunia yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, yaitu esports.
Kegiatan ini diharapakan agar para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan di bidang gim daring (online) dan menjadi yang terbaik di kancah nasional maupun internasional.
Ryan Gozali selaku pendiri dan komisaris dari Liga Mahasiswa mengungkapkan bahwa terjunnya LIMA ke dunia olahraga esports karena melihat ini adalah sebuah tren positif bagi dunia olahraga saat ini, terutama di kalangan mahasiswa.
Ia juga mengatakan bahwa LIMA akan menghadirkan sebuah turnamen esports yang berbeda dari yang lainnya dan hal tersebut akan diselaraskan dengan gaya dan peraturan LIMA.
"Hal yang membedakan antara turnamen esports yang akan diselenggarakan LIMA dengan yang lain adalah kami fokus di level kampus dengan ciri khas sendiri,” kata Rian seperti rilis yang diterima Skor.id.
"Para mahasiswa yang ingin ikut serta dalam turnamen ini harus mewakili kampus tempat mereka meraih ilmu.”
"Tidak hanya itu, mereka juga merupakan mahasiswa aktif dan terdaftar di kampus tersebut. Kami tetap mempertahankan visi kami bahwa mahasiswa harus seimbang antara akademik dan nonakademik,” lanjutnya.
Kondisi yang diakibatkan pandemi virus corona (Covid-19) membuat semua orang harus beraktivitas di rumah. Ryan pun yakin hal tersebut membuat para mahasiswa yang memiliki waktu luang menghabis waktunya dengan bermain gim daring.
"Saya berharap mahasiswa yang ikut turnamen LIMA Esports yang diadakan tahun ini dapat melanjutkan karier mereka di dunia esports profesional,” ujar Ryan.
"Kami juga berharap dengan diadakannya turnamen esports ini dapat menunjukkan kepada banyak orang bahwa di level mahasiswa pun banyak bakat-bakat yang bisa menghasilkan prestasi,” tambahnya.
Bertemakan #gameforcause, LIMA berharap turnamen esports ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan edukasi permainan yang baik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Liga Mahasiswa, Junas Mirardiansyah. Dengan berjalannya acara LIMA Esports ini, ia berharap pihak kampus melihat turnamen ini sebagai ajang yang baik bagi mahasiswa.
“Kegiatan ini tidak hanya berfokus sebagai ajang permainan dan tontonan semata, tapi juga sebagai sarana edukasi bagi para mahasiswa untuk terus disiplin dalam situasi pandemi seperti saat ini,” ujar Junas.
“Mereka bsia tetap produktif dan menjadi teman bagi mahasiswa lain meskipun harus berjarak karena berada di rumah,” lanjutnya.
Dr. Kusni Ingsih, M.M., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, menilai positif penyelenggaraan kompetisi esports.
Ia mengungkapkan bahwa perlu adanya pihak yang mewadahi. Ia juga menegaskan bahwa esports memiliki manfaat bagi kampus dan mahasiswa.
“Kami pastinya akan mendukung lomba dan turnamen esports karena hal tersebut akan membawa nama baik bagi institusi,” ujar Kusni.
“Tidak hanya institusi yang mendapatkan manfaat, mahasiswa pun juga mendapatkan manfaat yang besar dengan diadakannya turnamen esports ini.”
“Selain bermain dan bersenang-senang, penyelenggaraan turnamen esports akan membawa kebanggaan tersendiri bagi para mahasiswa.”
“Para mahasiswa akan merasa bahwa mereka mampu memberikan kontribusi yang besar untuk institusi dan juga dirinya sendiri,” lanjutnya.
Penyelenggaraan LIMA Esports ini akan dibuka untuk seluruh mahasiswa secara umum. Turnamen ini rencananya bakal digelar pada November 2020 mendatang.
Mobile Legends akan menjadi permainan pertama yang akan diselenggarakan oleh LIMA dalam ajang LIMA Esports tahun ini. Dengan lebih dari 80 kampus, 320 tim dan 1.600 peserta, LIMA Esports 2020 akan menjadi yang terbesar di level mahasiswa.
Sama seperti kompetisi LIMA sebelumnya, LIMA Esports akan berlangsung dengan sistem Conference dan Nationals.
LIMA Esports akan diselenggarakan di enam conference, yakni Greater Jakarta Conference, Blibli.com West Java Conference, McDonald’s East Java Conference, Yuzu Isotonic Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference, Nusantara Conference.
Juara dari setiap conference tersebut akan kembali bertarung untuk menjadi yang terbaik di fase Nationals. Kompertisi esports ini juga harus tetap melalui proses registrasi dan verifikasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Esport Lainnya:
Piala Menpora Esports 2020 Diharapkan Hasilkan Atlet Kelas Dunia
Piala Menpora Esports 2020 - Orang Tua dan Sekolah Penting dalam Tingkatkan Kualitas