- Minuman manis, apalagi yang dingin, memang selalu menjadi idola.
- Banyak yang memilih mengonsumsi minuman manis setelah makan.
- Padahal minum manis setelah makan bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
SKOR.id - Ada beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan jika terlalu sering minum-minuman dengan rasa manis setelah makan.
Minuman manis, apalagi yang dingin, memang menyegarkan ketika diminum setelah makan.
Sebab bagi sebagian orang, minuman manis adalah penawar rasa makanan yang mungkin terlalu asin atau terlalu pedas.
Bukan hanya itu, minum manis setelah makan tampaknya juga sudah menjadi budaya di Indonesia.
Seperti pada rapat atau hajatan yang biasanya menyajikan minuman manis bersama dengan nasi atau makanan lainnya.
Namun yang perlu Anda ketahui, ada beberapa bahaya yang bisa mengancam kesehatan jika terlalu sering minum minuman manis setelah makan.
Inilah bahaya minum manus setelah makan yang perlu Anda ketahui:
Ancaman Diabetes dan Kegemukan Ekstrem
Minuman manis sangat berhubungan erat dengan diabetes. Apalagi jika Anda meminumnya setelah makan nasi panas yang notabene juga banyak mengandung unsur gula.
Jika terus menerus dilakukan dalam waktu yang lama, kemungkinan Anda terkena diabetes sangatlah besar.
Selain itu, minum manis setelah makan dipercaya menjadi salah satu penyebab kegemukan.
Mengurangi Oksidasi
Bahaya lain yang mungkin disebabkan karena terlalu sering minum manis setelah makan adalah mengurangi proses oksidasi dalam tubuh.
Oksidasi sendiri merupakan proses bekerjanya antioksidan yang bisa mengurangi dampak akibat kerusakan sel. Dengan lambatnya proses oksidasi maka sel di dalam tubuh akan mudah rusak.
Jurnal dari United States Department of Argiculture (USDA) menemukan bahwa bahwa jika makananmu mengandung 15 persen protein, minuman manis bisa mengurangi oksidasi lemak hingga sekitar 7,2 gram.
Penumpukan Kalori
Gula pada dasarnya terdiri dari sejumlah kalori dan lemak. Minum manis setelah makan sama saja dengan menambah kalori dan lemak yang masuk ke dalam tubuh.
Jika metabolisme tubuh lambat, maka penumpukan kalori dan lemak akan mudah terjadi.
Akibatnya, lagi-lagi soal kegemukan. Bahkan pada beberapa kasus, lemak dari gula bisa meyumbat aliran darah dan berpotensi membuat stroke.
Penurunan Metabolisme
Penelitian Dr. Shanon Casperson dari USDA-Agricultural Research Service’s Grand Forks Human Nutrition Research Center mengungkapkan bahkan minuman manis bisa menurunkan tingkat metabolisme tubuh.
Apalagi jika makanan yang disantap sangatlah tinggi protein. Saat metabolisme tubuh menurun, maka proses penyerapa gizi makanan serta pengeluaran racun dari dalam tubuh juga terhambat.
Kekurangan Zat Besi
Efek buruk ini bisa ditimbulkan jika minuman manis yang Anda konsumsi setelah makan adalah jenis teh.
Sebab penelitian menyebutkan jika teh bisa menyerap zat besi yang ada di makanan.
Saat Anda kekurangan zat besi, maka Anda akan merasa mudah lelah, pucat, mudah sakit, jantung tak beraturan, dan terkadang sulit bernafas.
300 Laga Cristiano Ronaldo di Manchester United, Termasuk Jadi Pahlawan Kemenangan atas Atalanta https://t.co/PVelEQvjaN— SKOR.id (@skorindonesia) October 21, 2021
Berita Bugar lainnya: