- Gaya hidup sehat menjadi pilihan banyak orang saat ini, terutama di saat pandemi
- Sayangnya, tak semua orang mengetahui cara yang tepat untuk memulai gaya hidup sehat.
- Berikut ini beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh orang-orang yang ingin lebih sehat.
SKOR.id - Setidaknya ada lima kesalahan yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang baru memulai gaya hidup sehat.
Di masa pandemi seperti sekarang, banyak orang memutuskan untuk menjalani gaya hidup sehat.
Tak hanya melindungi tubuh dari virus, gaya hidup sehat juga bisa menurunkan berat badan dan membentuk postur tubuh.
Namun, tak sedikit orang yang belum memiliki pengetahuan yang cukup sebelum memulai kebiasaan baru, sehingga hal yang nampaknya menyehatkan justru memperburuk kondisi tubuh.
Beberapa kesalahan ini lumrah dilakukan oleh mereka yang memulai gaya hidup sehat, sehingga patut diwaspadai.
1. Mengonsumsi multivitamin berlebihan
Belakangan, konsumsi multivitamin menunjukkan tren yang cenderung menanjak. Cara ini diyakini menjadi jalan pintas menuju hidup yang lebih sehat.
Namun, pada 2019 para peneliti dari Johns Hopkins menemukan bahwa konsumsi multivitamin tidak menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, maupun kematian dini.
Mereka bahkan menyarankan untuk tidak membuang uang untuk suplemen dan memilih memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan sehari-hari.
2. Melakukan detoksifikasi secara keliru
Detoksifikasi sering dianggap sebagai metode yang penting untuk membuat tubuh lebih sehat.
Bahkan, beberapa jenis diet memfokuskan programnya untuk mengeluarkan racun dan zat-zat tak berguna dalam tubuh.
Masalahnya, kebanyakan orang melakukan detoksifikasi secara berlebihan, sementara tubuh sebenarnya sudah punya sistem detoks sendiri.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita bisa mengusahakan pola makan yang seimbang, termasuk membatasi alkohol maupun rokok.
3. Diet rendah lemak untuk turunkan berat badan
Adalah salah besar jika kita berpikir makanan rendah lemak adalah kunci menurunkan berat badan.
Padahal, tubuh juga membutuhkan lemak agar pikiran merasa kenyang. Jika tidak, otak akan terus memberi sinyal untuk mengonsumsi lebih banyak kalori.
Oleh karenanya, semua makanan yang kita santap sebaiknya mengandung lemak sehat. seperti kacang-kacangan dan alpukat.
Sebaliknya, kita justru harus menghindari makanan berlabel rendah lemak karena sering dikemas dengan tambahan gula tidak sehat.
4. Hanya melakukan kardio
Aktivitas fisik merupakan kunci untuk mempertahankan berat badan yang sehat atau bahkan menurunkannya.
Para ahli merekomendasikan 150 menit olahraga sedang dalam seminggu atau 75 olahrga berat untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
Namun, latihan yang terlampau intens justru memicu pelepasan kortisol atau hormon stres yang membuat tubuh menahan lemak.
Alih-alih sesi kardio yang panjang, jauh lebih baik jika melakukan latihan HIIT yang secara efektif menghilangkan lemak.
5. Terpaku pada menghitung kalori
Dulu, menghitung kalori mungkin dapat membantu dalam hal penurunan atau pemeliharaan berat badan.
Namun, para ahli telah menemukan bahwa penurunan berat badan lebih rumit dibanding sekadar menghitung kalori yang masuk dan keluar tubuh.
Dibanding berfokus pada menghitung kalori, jauh lebih baik untuk mendasarkan diet pada makanan utuh serta menghindari makanan olahan.
Usaha ini bisa membuat kita jauh lebih merasa puas dan dapat membuat pola makan sehat lebih berkelanjutan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel bugar lainnya:
4 Manfaat Bermain Sepak Bola untuk Kesehatan