- Dominic Calvert-Lewin memuncaki daftar pencetak gol terbanyak sementara Liga Inggris pekan ini.
- Striker Everton itu telah mengoleksi 15 gol dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, 10 di antaranya di Liga Inggris.
- Ternyata, itu berkaitan dengan kesukaannya terhadap fesyen adibusana.
SKOR.id – Jika pepatah dalam film “Kingsman: The Secret Service” menyebutkan “Manners maketh man”, maka Dominic Calvert-Lewin memiliki teorinya sendiri.
Dominic Calvert-Lewin mengklaim “clothes maketh man”, dan dia adalah buktinya. Bahwa pakaian atau gaya busana pun bisa menandai karakter seorang laki-laki.
Secara mengejutkan striker Everton berkebangsaan Inggris tersebut dengan cepat menjadi ikon pencetak gol di Liga Inggris musim ini.
Saat ini dia telah mencetak 15 gol di 16 pertandingan di semua kompetisi, 10 di antaranya di Liga Inggris. Termasuk dua golnya ke gawang Fulham pada laga terakhir “The Toffees”.
Nama Dominic Calvert-Lewin untuk sementara ini bertengger di puncak daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris, selisih satu gol dari Son Heung Min (Tottenham Hotspur).
Tak hanya itu. Dua gol Calvert-Lewin untuk timnas Inggris di laga internasional juga dengan cepat membuatnya terkenal di skuat The Three Lions.
Namun, yang tidak diperhitungkan Calvert-Lewin, statusnya sebagai salah satu ikon mode sepak bola justru membantu terciptanya gol-gol tersebut.
Baru berusia 23 tahun, Dominic Calvert-Lewin diketahui sebagai penggemar label haute couture paling eksklusif di dunia, seperti Ralph Lauren ataupun Prada.
Yang uniknya, Calvert-Lewin mengungkapkan bahwa kecintaannya pada koleksi adibusana mahal itu telah membantu menerangi isi kepalanya sekaligus penampilannya.
View this post on Instagram
Itu jelas pilihan busana yang tidak umum, tapi Calvert-Lewin percaya diri memakainya. Dan, ternyata kepercayaan diri itu menular saat dia bermain di lapangan.
Calvert-Lewin mengakuinya pada majalah mode The Face: “Sebagai pesepak bola, Anda memiliki rutinitas, dan Anda melakukan hal yang sama setiap harinya.”
“(Fesyen) Ini memberi saya sedikit kebebasan. Jika Anda ingin memakai setelan jas tanpa alasan, mengapa tidak?”
View this post on Instagram
Dominic Calvert-Lewin mengungkapkan bahwa dia pertama kali jatuh cinta dengan baju-baju adibusana itu ketika dia bermain untuk klub Sheffield United.
Saat berusia 16 tahun, dia membeli jaket puffer dari Ralph Lauren dengan gaji pertamanya di Bramall Lane, markas “The Blades”.
Dia berkata: “Saya memberi ibu saya sebagian dari bayaran pertama saya itu, lalu pergi menghabiskan sisanya untuk membeli mantel itu.”
View this post on Instagram
Pada akhirnya Calvert-Lewin harus bertahan hidup hingga akhir bulan dengan uang 20 pound – sekitar Rp375 ribu – yang tersisa di dalam dompetnya.
Mantel panjang mahal itu masih dipakainya hingga saat ini.
Kepada The Face pula, striker Everton bertinggi badan 187cm itu mengaku mewarisi sense of fashion tersebut dari ayahnya, Karlda Lewin.
View this post on Instagram
Vivienne Westwood adalah desaigner kondang asal Inggris yang memiliki karakter unik dan penuh kontroversi, yang dituangkannya pada karya-karyanya.
Nyatanya, justru nama perancang busana perempuan itu yang pertama diketahui Calvert-Lewin hanya karena ayahnya suka memakai baju-baju koleksi Westwood.
Pada bulan Februari lalu, dia dan rekan setimnya Tom Davies menghabiskan liburan musim dingin musim lalu dengan menghadiri New York Fashion Week.
View this post on Instagram
Calvert-Lewin kemudian memposting foto mengenakan bucket hat dan setelan pinstripes, sementara Davies berpose dengan pilihan jubah.
Dia tak peduli ketika Tom Davies menertawakan opsi fesyennya, yang jelas Dominic Calvert-Lewin sangat senang berada di catwalk.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Khabib Nurmagomedov Beberkan Rencana Masa Depan, Gandeng Abu Dhabi https://t.co/tTbfyjCFtR— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 28, 2020
Berita Entertainment Lainnya:
Pesepak Bola Paulo Dybala dan Pacar Berbagi Momen dengan Anjing Kesayangan
Kamis Romantis: Skandal Cinta Segitiga Mauro Icardi, Wanda Nara, dan Maxi Lopez