- Olga Sharypova adalah mantan petenis dan fotografer yang telah mengenal petenis Alexander Zverev sejak sama-sama bermain di level junior.
- Keduanya baru menjalani hubungan serius sejak tahun 2018.
- Perempuan Rusia itu mengaku dicekik dengan bantal dan lengannya dipelintir gara-gara pulang telat dari jalan-jalan selama US Open 2019.
SKOR.id – Kehidupan pribadi petenis Alexander Zverev kembali menjadi sorotan.
Dua hari lalu model terkenal Jerman bernama Brenda Patea mengaku sedang mengandung anak mantan pacarnya yang tidak lain petenis Alexander Zverev.
Kehamilan Brenda Patea telah berjalan 20 minggu, namun si calon ibu menegaskan dirinya tidak menginginkan keterlibatan Alexander Zverev.
Ternyata, pada waktu bersamaan, Olga Sharypova, mantan petenis dan fotografer asal Rusia mengklaim telah menjadi korban aksi kekerasan petenis Jerman tersebut.
Dalam postingandi Instagram per 29 Oktober 2020, Olga Sharypova mengungkapkan bahwa pada bulan Agustus tahun lalu, pacarnya telah melakukan penyerangan atas dirinya.
Sharypova mengatakan bahwa saat pertengkaran itu, si pria “mencoba mencekiknya dengan bantal, membenturkan kepalanya ke dinding, serta memelintir lengannya”.
Yang menarik, perempuan Rusia ini tidak menyebutkan nama si pacar, namun, para pembaca "Instagram"-nya langsung menebak bahwa itu adalah Alexander Zverev.
Belakangan Championat berhasil mengontak Olga Sharypova yang lalu menegaskan bahwa mereka memang benar-benar membicarakan tentang Zverev.
Olga Sharypova dan Alexander Zverev bertemu di masa kecil, pada saat mereka sama-sama bermain di turnamen tenis junior.
Pada 2018, keduanya memulai hubungan yang serius. Mereka seumuran dan punya banyak kenalan tenis yang sama.
Tetapi, menurut Sharypova, hanya sedikit orang yang mengetahui soal detail kejadian pada Agustus 2019, beberapa hari sebelum dimulainya US Open.
Sharypova menuturkan bahwa pada hari itu dia pulang agak terlambat setelah berjalan-jalan dengan Daria Medvedeva, istri petenis Daniil Medvedev.
Rupanya itu membuat Zverev, yang punya nama panggilan Sasha, marah sehingga terjadilah pertengkaran itu, yang berakhir dengan kekerasan fisik tadi.
“Saya mencoba keluar kamar hotel beberapa kali, tetapi dia tidak mengizinkan saya. Saya takut seseorang akan melihat dan mendengar kami.”
Pada akhirnya Sharypova berhasil membebaskan diri, keluar kamar hotel dan lari tanpa alas kaki dengan menggenggam telepon seluler di tangannya.
Awalnya dia bersembunyi di hotel, tapi Zverev menemukannya. Mereka kembali adu mulut, dan kali ini Zverev mengancam Sharypova. Bahwa tidak ada yang akan mempercayainya.
Untungnya, pada saat itu muncul orang-orang dan Sharypova berhasil menyelinap ke jalanan bersama mereka.
Dengan telepon selularnya, Sharypova menghubungi teman yang membawanya ke rumah keluarganya. “Teman saya itu menyimpan semua korespondensi kami,” ujar Sharypova.
Ketika Sharypova ingin mendapatkan kembali barang-barang miliknya: koper berisi pakaian, uang dan dokumen, ternyata semua sudah dilemparkan Zverev ke lobi.
Hanya paspornya yang tidak ada di antara barang-barang tersebut.
Sehari kemudian Zverev mendatangi rumah tempat tinggal Olga Sharypova untuk berdamai. Karena banyak saksinya, pembicaraan berjalan normal.
Entah bagaimana, hati Sharypova luluh dan pasangan ini pun sepakat untuk melanjutkan hubungan mereka.
Selama US Open, Sharypova menonton semua pertandingan Zverev, dan bahkan kemudian pergi bersama-sama ke Jenewa karena Zverz akan mengikuti Laver Cup.
Namun, sepulang dari turnamen tenis di Cina, Sharypova dan Zverez memutuskan berpisah. Pada saat itu, Sharypova belum siap membicarakan pengalamannya.
Setelah satu tahun, Sharypova membagikan insiden kekerasan yang ternyata bukan satu-satunya kasus yang terjadi selama dirinya menjadi kekasih Zverez.
“Itu bukan yang pertama kalinya. Sudah sering terjadi. Tapi, setiap kali saya mencoba untuk melupakannya dan menyalahkan diri sendiri. Insiden sebelum US Open itu benar-benar menakutkan. Saya takut akan hidup saya.”
Sharypova tidak menampik dia butuh waktu lama untuk memulihkan sistem sarafnya setelah menjalani hubungan domestik semacam itu.
“Sekarang, setelah saya melepaskan diri dari memori itu, saya siap membicarakan apa yang tidak bisa saya lakukan sebelumnya,” Sharypova mengakui.
Championat lalu menanyakan perihal siapa saja yang menyadari situasi itu, apakah orangtua Alexander Zverex, teman, atau kenalannya seperti Dasha Medvedeva.
View this post on InstagramНастал тот момент, когда я официально готова заявить о любви к этому городу! ❣️????
“Orangtua Sasha tidak banyak bicara dengan saya. Entah mereka tahu atau tidak, saya tak bisa mengatakannya. Saya tidak berbicara dengan siapa pun, termasuk Dasha. Untuk waktu yang lama, saya tak ingin merusak reputasi Sasha.”
Namun sekarang, Olga Sharypova memahami bahwa orang harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, termasuk yang melibatkan kekerasan.
“Saya tak ingin ada orang yang berada dalam situasi sama dengan saya. Jika seseorang tak tahu bagaimana membangun hubungan, mungkin mereka tidak perlu memulainya.”
Sharypova mengaku tidak takut jika ia nantinya akan dituduh melakukan fitnah oleh para pembela Alexander Zverev.
“Saya tidak takut. Saya sudah diserang oleh orang-orang sekitarnya ketika saya menjalin hubungan dengannya. Dan saya selamat. Dan saya juga bertahan!”
“Saya hanya ingin Sasha mengerti bahwa cepat atau lambat semua harus dijawab.”
Sharypova menyadari tak ada saksi langsung ketika Zverev mencekiknya. Juga tak ada bukti karena itu terjadi secara pribadi.
“Tapi saya siap untuk tes apa pun, termasuk detektor kebohongan, untuk mengkonfirmasi kata-kata saya. Saya tidak menuntut apapun darinya. Saya hanya ingin masalah itu diketahui publik.”
Beberapa waktu kemudian pihak Alexander Zverev mengeluarkan klarifikasi bahwa klaim dari Olga Sharypova itu sama sekali tidak mendasar.
Zverev juga memposting sebuah pernyataan terkait tuduhan Sharypova itu dalam akun Instagram-nya pada hari Jumat, 30 Oktober 2020.
Bahwa pada intinya petenis jangkung kelahiran Hamburg, Jerman, itu membantah dengan keras tudingan dari Sharypova tersebut.
Beberapa orang yang merespons, salah satunya pemilik akun @ alexzverevupdates, tampak memberikan dukungan kepada petenis berusia 23 tahun tersebut.
View this post on Instagram
“Cerita saya baru saja dimulai,” ujar Olga Sharypova, berbalik merespons.
"Saya tidak tahu apakah Anda yang menulis ini atau siapa pun yang menjalankan Instagram Anda, tetapi hingga saat ini Anda belum berani menjawab saya secara langsung.”
“Saya tidak berbohong dan kita berdua tahu itu. Saya tidak takut untuk mengatakan yang sebenarnya, bukan?”
“Saya ingin menunjukkan kepada semua pria yang membiarkan dirinya memperlakukan perempuan dengan buruk.
"Kami bukan perhiasan. Bukan pula boneka yang dapat digunakan untuk melakukan apa pun yang kalian inginkan.”
“Jika Anda pikir saya akan diam setelah semua yang saya alami selama hubungan kita, maka Anda salah. Saya harus melakukan ini,” tulis Olga Sharypova di Instagram-nya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Dua Syarat dari Barito Putera untuk FC Utrecht Terkait Bagus Kahfi https://t.co/MzwexOaMbE pic.twitter.com/j7G4eZvwxv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 31, 2020
Berita Entertainment Lainnya:
Lama Tak Terdengar, Sabina Altynbekova Masuk Daftar 7 Pevoli dengan Followers Terbanyak di Dunia
Masih Fokus Tinju, Oleksandr Usyk Tolak Tawaran Main Film bareng Sylvester Stallone