- TVRI belum menggaji host dan komentator olahraga sejak September 2019.
- Jumlah honor yang belum dibayarkan mencapai Rp900 juta.
- Host dan komentator akhirnya menyampaikan keluh kesahnya melalui channel Youtube yang dipandu Valentino Simanjuntak.
SKOR.id – Komentator dan pembawa acara olahraga yang menghiasi layar televisi milik pemerintah, TVRI, menuntut hak honor mereka yang mandek sejak September 2019.
Mereka mengklaim jumlah gaji yang belum dibayarkan TVRI, khususnya untuk pengisi acara olahraga mencapai Rp900 juta.
Berita Entertainment Lainnya: Tom Brady Berbagi Momen Langka dengan Sang Ayah
Semua ini mereka ungkapkan ketika berbincang dengan Valentino Simanjuntak dalam kanal Youtube yang diunggah pada Senin (4/5/2020).
Mereka yang curhat dalam acara tersebut adalah komentator dan host kondang yang terdiri dari pengamat, mantan atlet, hingga mantan pelatih.
Seperti Justinus Lhaksana, M. Yusuf Kurniawan, Ponaryo Astaman, Yuni Kartika, Stewart Henry, hingga mantan pebulu tangkis peraih emas Olimpiade, Ricky Subagja.
Tidak adanya kepastian terkait pencairan gaji membuat mereka akhirnya berbicara ke hadapan publik.
Padahal sebelumnya, mereka sudah mencoba bertemu dengan direktur keuangan TVRI, namun nihil hasil.
“Tak ada kejelasan, jadi kami terpaksa menemui Direktur Keuangan TVRI. Kami sudah meminta kepastian kepada mereka supaya tidak perlu mengejar-ngejar seperti ini, tapi tetap tak ada kejelasan,” kata Ricky Subagja.
Hal senada juga diungkapkan Yuni Kartika. “Kami sudah mencoba untuk terus follow-up. Tetapi seperti dipingpong,” ujarnya.
Yuni memahami status televisi milik pemerintah membuat pencairan dana harus melalui sejumlah proses yang rumit.
“Tetapi buat kami ini sudah terlalu lama menunggunya,” kata Yuni yang dikenal sebagai komentator bulu tangkis.
Dalam kesempatan ini, mereka mengatakan keterlambatan pencairan honor ini terjadi karena faktor konflik internal yang terjadi di lembaga penyiaran publik tersebut.
Pada Desember 2019, Dewan Pengawas memecat Helmy Yahya dari jabatannya sebagai Direktur Utama TVRI.
Helmy Yahya yang mengemban jabatan tersebut sejak 2017 memang telah membawa perubahan besar pada TVRI.
Berita Entertainment Lainnya: Ranger Emas: Gelar Komentator Favorit MPL adalah Bukti untuk Ibu
Banyak pihak menganggap, dibawah kepemimpinan Helmy Yahya, TVRI mampu bersaing dengan televisi swasta lainnya dengan program-program ungulan seperti Premier League dan menjadikan TVRI sebagai rumah bulu tangkis Indonesia.
Namun Dewan Pengawas berpendapat lain. Mereka menilai program seperti Liga Inggris tidak sesuai dengan identitas negara dan dapat menyebabkan kesulitan keuangan.