- Liga Bisbol Utama Taiwan (CPBL) kembali bergulir pekan lalu, walaupun tanpa penonton di stadion.
- Tim Rakuten Monkeys mengisi stadion dengan robot dan manekin.
- Foto-foto penonton artifisial juga ditempelkan di sejumlah sudut stadion.
SKOR.id – Liga Bisbol Utama Taiwan (CPBL) kembali digulirkan akhir pekan lalu, walaupun tanpa kehadiran penonton di stadion. Tetapi, Rakuten Monkeys punya cara jitu untuk mengatasinya.
Sepekan lalu, Rakuten Monkeys mengumumkan bahwa mereka akan mengisi tempat duduk stadion dengan penonton robot dan boneka peraga alias manekin.
Baca Juga: NFL: Cam Newton Bisa Tambah Kualitas Jacksonville Jaguars di Posisi Quarterback
Skuat pelatih Tseng Hao-chu akan memulai pertandingan di Stadion Bisbol Internasional Taoyuan, melawan Fubon Guardians, pekan ini.
Sesuai mandat pemerintah mengenai protokol keselamatan wabah virus corona, para penonton dilarang hadir di acara-acara olahraga tertutup.
Monkeys memutuskan untuk menghadirkan penonton tiruan sehingga mengurangi kesan stadion yang melompong.
"Karena kami dilarang menghadirkan para penggemar kami, kami mungkin juga bersenang-senang dengan penonton tiruan," kata manajer umum Justin Liu, kepada USA Today.
"Kami memilih menghadirkan 500 manekin dan robot untuk mematuhi pedoman CDC saat ini."
Foto-foto penonton artifisial juga ditempatkan di tribun Stadion Bisbol Internasional Taoyuan, beberapa juga memakai masker wajah, serta tidak lupa membawa atribut tim.
Musim reguler CPBL dijadwalkan dimulai pada 11 Maret. Karena pandemi, ditunda hingga 28 Maret, kemudian dijadwalkan ulang untuk 11 April.
Hujan sempat akan menunda hari pembukaan pada hari lain.
Pertandingan all-star telah dibatalkan, tetapi liga berharap dapat memainkan total 240 pertandingan hingga pertengahan Oktober.
Nothing can stop Taiwanese cheering up for #BASEBALL#StayHome and watch #CPBL #OpeningDay #CTBros#RakutenMonkeys pic.twitter.com/yRbSXdeRvT— CPBL 中華職棒 (@CPBL) April 11, 2020
"Untuk menyesuaikan aturan pembatasan orang banyak di acara-acara di luar ruangan, kami akan membatasi jumlah orang di setiap pertandingan liga kurang dari 200," demikian ditegaskan oleh pimpinan CPBL.
"Jumlah itu telah mencakup para pemain, pelatih, karyawan tim, pekerja di stadion bisbol, ofisial liga, serta dari anggota media."
CPBL adalah liga lima tim bisbol di Taiwan, sebuah negara kepulauan di lepas pantai Cina dengan populasi hampir 24 juta jiwa.
Bisbol adalah olahraga top di negeri ini, dan telah menghasilkan lebih dari selusin pemain di Liga Bisbol Utama Amerika, Major League Baseball (MLB).
Didirikan pada 1989, CPBL menghadapi skandal match-fixing yang memaksa waralaba untuk membubarkan diri pada 1998 dan pengusiran lainnya pada 2008.
Yang menarik CPBL adalah satu-satunya liga bisbol profesional utama yang beroperasi di tengah pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
Baca Juga: Barcelona Tidak Akan Jual Tiga Pemain Ini
Kompetisi bisbol di Jepang (NPB) dan Korea Selatan (KBO) dijadwalkan mulai lagi pada awal Mei setelah serangkaian penundaan.
MLB, yang menangguhkan kompetisi pada 12 Maret, telah membahas berbagai skenario untuk musim 2020.
Termasuk menghadirkan ke-30 tim bermain di wilayah Phoenix, tetapi rencana belum tuntas.
Beberapa liga sepak bola juga bersiap untuk mulai, menurut Taipei Times.
Namun, para penggemar bisa mengikuti permainan tim favorit mereka secara online atau di layar televisi.