- Menonton film bisa menjadi aktivitas pilihan selama berada di rumah untuk mengantisipasi wabah virus Corona.
- Salah satu kisah yang tak jarang diangkat ke layar lebar ialah cerita tentang suporter sepak bola.
- Skor.id merekomendasikan lima film yang mengangkat kisah dalam film tentang suporter sepak bola.
SKOR.id - Penggemar sepak bola tentu tengah diselimuti kebosanan di tengah sepinya pertandingan karena kompetisi-kompetisi di dunia terhenti akibat wabah virus corona.
Terlebih, anjuran untuk tetap berada di rumah dan mengurangi aktivitas di luar ruangan, membuat kebosanan itu makin menjadi-jadi.
Namun demikian, sejumlah aktivitas dapat dilakukan untuk mengusir rasa bosan tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Sepak Bola saat #diRumahAja
Misalnya dengan berolahraga, bermain gim, membaca buku, atau menonton film.
Karena itu, lima rekomendasi film yang berkisah tentang suporter sepak bola ini bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu selama #DiRumahAja.
Berikut lima film tentang suporter sepak bola yang direkomendasikan Skor.id:
1. Green Street Hooligans (2005)
Film besutan sutradara Lexi Alexander ini bercerita tentang laki-laki asal Amerika, Matt Buckner yang dikeluarkan dari kampusnya.
Ia pun memutuskan untuk menemui saudara perempuannnya di Inggris. Selama berada di Negeri Ratu Elizabeth ini, Buckner menjadi dekat dengan kakak iparnya, Pete Dunham.
Bersama Pete, Buckner mulai meraba dunia hooligan sepak bola Inggris yang penuh dengan kekerasan.
Meski kerap kali dipaksa terjun dalam perkelaian antarsuporter, Mate belajar banyak tentang arti kesetiaan dan persaudaraan yang menjadi nilai-nilai hooliganisme.
Baca Juga: 5 Buku Rekomendasi Pemain Persita, Samsul Arif saat #diRumahSaja
2. Awaydays (2009)
Film ini diangkat dari novel karya Kevin Sampson, yang juga menjadi penulis skenario film Awaydays.
Dirilis pada 2009, film yang berlatar di Inggris Utara ini mengangkat kisah seorang pemuda, Carty, yang menjalani kehidupan normal bersama keluarganya.
Namun, perjalanan hidupnya mulai mengalami gejolak setelah ia berkenalan dengan sekelompok suporter sepak bola yang dipimpin oleh John.
Lingkungan sekitar mengenal Jhon sebagai pemuda pemabuk yang doyan menciptakan kericuhan.
Sebagian besar film ini mengungkap kondisi sosiologis di Inggris pada era 1970-an, di mana anak muda sangat identik dengan narkoba, alkohol, musik rock n' roll, perkelahian, dan tentu saja: sepak bola.
Baca Juga: 5 Kopi Rekomendasi saat #DiRumahSaja, Salah Satunya Favorit Legenda Timnas Indonesia
3. The Football Factory
Hormon testosteron dan sepak bola adalah kombinasi yang pas untuk menggambarkan potret kelas menengah Inggris dalam film The Football Factory arahan sutradara Nick Love.
Film yang dirilis pada 2004 ini bercerita tentang fan sepak bola yang merambah usia 20-an, Tommy.
Kehidupan Tommy yang tengah memasuki masa-masa quarter-life crisis itu begitu klise: bosan dengan kehidupan, gandrung dengan alkohol, dan selalu mencuri perhatian perempuan di sekitarnya.
Tentu saja, perkelahian antarsuporter juga turut menjadi bumbu-bumbu dramatik di kehidupan Tommy yang dikisahkan dalam film ini.
Baca Juga: Rekomendasi Skor: 5 Serial Sepak Bola yang Siap Temani Kamu #DiRumahAja
4. Ultras (2020)
Film yang berlatar di Italia bercerita tentang romantisme di balik kekerasan yang muncul karena ulah penggemar sepak bola.
Kisah ini menceritakan tentang kehidupan pria paruh baya bernama Sandro, sebagai pemimpin kelompok ultras Apache.
Sebagian besar hidup Sandro telah dihabiskan bersama Apache yang sangat kental dengan kekerasan serta perkelahian.
Ultras bercerita soal kisah pertemanan Sandro bersama Terry dan Angelo. Film ini juga telah dirilis di Netflix sejak 20 Maret 2020.
Baca Juga: Rekomendasi Skor: 5 Serial Sepak Bola yang Siap Temani Kamu #DiRumahAja
5. I.D. (1995)
Film berdurasi 108 menit ini mengangkat kisah dua orang polisi, Trevor dan John, yang ditugasi untuk melakukan penyamaran mencari provokator biang kericuhan dalam pertandingan sepak bola.
Berlatar di London, Inggris, keduanya malah terjebak dalam lingkaran tersebut. Seiring berjalannya waktu, John perlahan lupa dengan tugasnya.
Bahkan, ia malah berubah menjadi liar seperti seperti orang yang semestinya ia tangkap.