- Membaca buku menjadi alternatif untuk mengisi kegiatan #diRumahAja di tengah pandemi Covid-19.
- Beberapa atlet pun mengisi waktu isolasi diri di rumah dengan membaca buku.
- Buku sepak bola tidak hanya berisi tentang apa yang terjadi di atas lapangan hijau.
SKOR.id - Selain main gim dan berolahraga, membaca buku juga menjadi pilihan untuk mengisi waktu saat #diRumahAja.
Sejumlah atlet juga melakukannya di tengah pandemi Covid-19 ini. Misalnya Samsul Arif, penyerang Persita Tangerang, yang aktif membaca buku dari berbagai genre.
Baca Juga: 5 Buku Rekomendasi Pemain Persita, Samsul Arif saat #diRumahSaja
Berikut ini lima referensi buku sepak bola Indonesia rekomendasi Skor.id:
1. Trilogi Buku Sepak Bola Sindhunata
Nama aslinya Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J. Namun, ia lebih dikenal dengan nama pena Sindhunataa atau Rama Sindhu (Romo Sindhu).
Romo Sindhu adalah seorang sastrawan, wartawan, dan tentu saja rohaniawan. Romo merilis trilogi buku sepak bola pada 2002.
Bola di Balik Bulan, Bola-Bola Nasib, dan Air Mata Bola merupakan judul tiga bukunya yang berisi kumpulan tulisan Romo di media cetak nasional.
Meski begitu, tak seluruh tulisannya membahas aksi 90 menit di lapangan hijau.
Sebaliknya, justru banyak kisah di luar lapangan hijau yang ditulis Romo. Yakni kumpulan kisah hubungan manusia dengan sepak bola.
2. Drama Itu Bernama Sepak Bola
Hampir seperti buku Romo Sindhu, buku ini merupakan kumpulan tulisan Arief Natakusumah. Arief membuat 65 artikel esai selama menjalani profesi sebagai wartawan olahraga.
Tulisannya soal sepak bola memuat beragam aspek. Ada soal bisnis, nasionalisme, politik, bahkan peradaban dunia.
"Sepak bola bukan melulu di atas rumput hijau" tulis Arief dalam bukunya yang dirilis pada 2008, empat tahun sebelum Romo Sindhu menerbitkan trilogi bola.
3. Bepe20 : Ketika Jemariku Menari.
Membaca buku ini akan terasa sangat spesial, karena ditulis langsung oleh si pesepak bola.
Buku terbitan pada 2011 ini berkisah tentang pengalaman Bambang Pamungkas saat berkarier sebagai pemain sepak bola.
Di dalamnya termasuk cerita pengalamannya mengikuti Piala AFF 2010 bersama timnas Indonesia.
Pada 2014, Bepe --sapaan Bambang-- kembali meluncurkan buku.
Buku keduanya diberi judul Pride yang merupakan singkatan isi cerita. Plurality (keberagaman), Responsibility (tanggung jawab), Integrity (integritas), Dignity (martabat), dan Equality (kesetaraan).
4. Sepak Bola: The Indonesian Way of Life
Buku ini ditulis oleh orang Inggris yang mencintai sepak bola Indonesia. Antony Sutton atau lebih banyak dikenal di ranah internet dengan nickname Jakarta Casual.
Antony mulai jatuh cinta kepada sepak bola Indonesia sejak menonton laga Persija vs Sriwijaya FC pada 2006. Sejak itu ia menonton ratusan laga sepak bola dari kasta terendah sampai tertinggi.
Pengalaman itu diceritakan Antony dalam laman blognya dan akhirnya dijadikan buku.
5. Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media
Buku ini ditulis oleh Fajar Junaedi, seorang dosen komunikasi di sebuah universitas di Yogyakarta. Selain menjadi dosen, Fajar adalah seorang suporter Persebaya.
Baca Juga: Bagus Kahfi Cedera, Saudara Kembarnya Masuk Buku Rekor Liga 1
Fajar tidak hanya membicarakan sepak bola di atas lapangan hijau, tapi juga tentang suporter, media yang memberitakan, dan identitas suporternya.
Jadi, buku ini berisi kumpulan tulisan yang membahas tentang tentang fan, identitas, dan media.