- Kerja dari rumah atau work from home adalah imbauan dari Presiden RI Joko Widodo terkait pandemi virus corona.
- Bekerja dari rumah juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
- 6 tips kerja dari rumah ini sangat cocok bagi yang baru menjajal remote working pertama kali.
SKOR.id - Work from home atau kerja dari rumah menjadi arahan Presiden RI Joko Widodo pada Minggu (15/3/2020) terkait pandemi virus corona.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, kerja dari rumah adalah hal baru.
Padahal, kerja dari rumah adalah hal yang sudah populer dalam beberapa tahun terakhir.
Beragam pekerjaan yang bisa masuk dalam kategori work from home juga telah banyak di Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang media, digital, pekerja freelance, dan beberapa startup, adalah contoh tipe pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja atau remote working.
Baca Juga: 4 Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh demi Cegah Penularan Virus Corona
Redaksi Skor.id pun telah menjalani remote working per 16 Maret 2020.
Keputusan yang diambil oleh CEO Skor Indonesia Bima Said itu bukan tanpa alasan.
Selain mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh awak Skor Indonesia, Bima Said juga berkaca pada pengalamannya menerapkan remote working.
Ya, Bima Said sudah menerapkan kerja dari rumah sejak 2008 ketika dia masih bergabung dengan Goal.com Indonesia.
"Sejak saya menangani Goal.com Indonesia pada 2008, kami langsung menerapkan remote working, sehingga begitu ada pandemi corona ini, kami sudah siap untuk bekerja dari rumah," ujar Bima Said.
Selain Bima Said, juga ada beberapa sosok yang berpengalaman kerja dari rumah, yakni Agung Harsya yang merupakan Country Manager Mailman Indonesia dan Sylvia Karina yang merupakan seorang independent consultant freelance.
Berdasarkan pengalaman tiga sosok yang telah menjalani remote working selama bertahun-tahun, mereka sudah memahami kelebihan dan kekurangan kerja dari rumah.
Berikut tips kerja dari rumah dan tantangannya.
1. Lancarkan Komunikasi
"Kuncinya hanya satu: komunikasi!" ujar Bima Said.
Awalnya, komunikasi yang digunakan melaui e-mail berupa grup mailing list. Dengan kemajuan teknologi, beragam alat komunikasi pun bisa digunakan.
Skype, Whatsapp, Viper, Zoom, Microsoft Teams, dan Blue Jeans, adalah beragam aplikasi yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dan melakukan conference call dan berkomunikasi.
"Setelah keluar dari Goal, saya sempat pindah ke Mailman, perusahaan sports digital marketing terbesar yang bermarkas di Shanghai (Cina). Kami memanfaatkan Zoom untuk morning huddle lewat video conference," ujarnya.
Baca Juga: Perlihatkan Sisi Kemanusiaan, Barack Obama Puji Pebasket NBA
Dalam sesi yang digelar setiap pukul 10:00 pagi itu, tiga agenda utama yang dilakukan, yakni agenda tim hari ini, rintangan yang sedang dihadapi beserta solusinya, dan berita-berita menarik apa saja terkait industri olahraga.
"Saya menangani 11 negara Asia ketika di Goal.com, sedangkan di Mailman, saya mengembangkan tim dari Indonesia, India, Thailand, Vietnam, Jepang dan Korea. Semua dijalankan secara remote," ujarnya.
Meski bekerja tanpa perlu ke kantor dan dengan banyak orang, komunikasi yang lancar dan baik menjadi inti utama dari remote working.
2. Disiplin Membagi Waktu
Bekerja dari rumah atau dari mana saja biasanya akan beriringan dengan waktu yang fleksibel.
Karena itu, diperlukan disiplin waktu dan diri untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
"Bekerja dari rumah adalah efisiensi waktu. Dapat dibayangkan jika harus menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam untuk perjalanan dari rumah ke kantor," ujar Agung Harsya.
"Apalagi, pekerja media harus tanggap dengan waktu karena breaking news bisa muncul dengan tiba-tiba," kata Agung Harsya.
Menghilangkan waktu tempuh dari rumah ke kantor adalah salah satu hal positif yang didapatkan dengan remote working.
Akan tetapi, bekerja dari rumah juga punya risikonya, yakni pengalih perhatian (distraksi).
"Saya memiliki anak balita, jadi terkadang dia sering mengajak bermain ketika saya bekerja. Karena itu, kita butuh disiplin waktu karena kendali waktu (bekerja) ada di tangan kita," ujar Agung Harsya.
Hal senada disampaikan oleh Sylvia Karina. "Manajemen waktu untuk kerja dan keluarga harus diatur dengan baik."
Bekerja dari rumah itu melatih pekerja untuk fokus, displin, produktif, dedikasi, jujur, dan berintegritas.— Wicaksono ???????? (@ndorokakung) March 16, 2020
3. Miliki Ruang Kerja
Bagi Sylvia Karina, memiliki ruang kerja sederhana adalah salah satu cara untuk bisa fokus dalam bekerja dari rumah.
"Usahakan memiliki ruangan kerja sendiri di rumah. Ruangan sendiri yang bisa ditutup sehingga tak akan ada distraksi ketika sedang melakukan conference call dengan klien," kata Sylvia Karina.
Sylvia Karina yang merupakan ibu dua anak ini menyatakan pentingnya ruangan tersebut karena kerja dari rumah juga sama saja dengan kerja di kantor, yakni keduanya harus dilakukan dengan fokus dan serius.
"Tak perlu ruangan yang besar atau bagus. Yang penting, cukup untuk bekerja dan sesuai kebutuhan," kata Sylvia.
4. Adaptasi dengan Kebijakan Perusahaan
Sylvia Karina sudah bekerja dari rumah sejak sembilan tahun yang lalu.
Perempuan yang kini bekerja sebagai independent consultant pada perusahaan retail dan perusahaan real estate yang berbasis di Australia ini memang tak memiliki kantor.
Baca Juga: Figure Skater Italia Ini Bagikan Tips Olahraga di Rumah Selama Masa Karantina
"Kantor saya berbasis di Australia dan tak ada kantornya di sini. Jadi, saya memang work from home. Hal yang harus saya ikuti adalah jam kerja perusahaan," ucap Sylvia.
Zona waktu Australia yang beberapa jam lebih awal dari Indonesia membuat Sylvia harus memulai harinya lebih cepat.
"Saya harus mengikuti zona waktu mereka. Untuk conference call, biasanya kami mencari waktu yang paling pas, meski terkadang ada yang larut malam atau dini hari di Indonesia," ujar Sylvia.
5. Sempatkan Berolahraga
Remote working di rumah atau di mana saja dipastikan akan lebih banyak dihabiskan di hadapan laptop sambil duduk.
Karena itu, sempatkan berolahraga agar kebugaran fisik dan daya tahan tubuh tetap terjaga.
"Saya mengusahakan agar bisa berolahraga seminggu dua kali," ujar Sylvia.
Berjalan kaki, mengikuti rangkaian latihan olahraga dari Youtube, yoga, atau body weight training adalah beberapa pilihan yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Dua Tahun Cedera Lutut, Andre Oktaviansyah Dinyatakan Pulih Total
6. Hadapi Kebosanan
Bekerja dari rumah juga berarti tak memiliki rekan kerja dalam bentuk fisik di sekeliling kita.
Karena itu, rasa bosan pasti akan datang cepat atau lambat.
Belum lagi, larangan untuk menghindari keramaian merupakan salah satu pencegahan penyebaran virus corona.
Sylvia pun membagikan cara jitunya untuk menghadapi rasa bosan.
"Jangan terus-terusan di depan komputer. Harus ada jeda. Tinggalkan tempat bekerja antara 10-30 menit," ujar Sylvia.
"Mungkin bisa berjalan-jalan di dalam rumah atau membuat kopi. Yang pasti, jangan terus menerus menatap komputer," kata Sylvia.