- Piala AFF 2020 merupakan turnamen besar pertama timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
- Pelatih asal Korea Selatan itu melakukan peremajaan dalam skuad Garuda menuju Piala AFF 2020.
- Tampil impresif sejak awal turnamen, asa juara timnas Indonesia kandas oleh Thailand di partai final.
SKOR.id - Membuka lembar baru adalah misi yang diusung timnas Indonesia menuju Piala AFF 2020, yang uniknya digelar pada 5 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022 di Singapura.
Namun, tak perlu membahas kenapa turnamen ini mundur sedemikian jauhnya. Kita tahu, pandemi Covid-19 menghantam semua aspek kehidupan, bahkan hingga kini.
Kembali ke Piala AFF 2020, timnas Indonesia bertekad menghapus memori buruk pada edisi sebelumnya.
Ya, pada 2018, pasukan Garuda yang dipimpin pelatih kepala, Bima Sakti, kandas di fase grup. Mereka gagal membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia Tenggara.
Berbagai pembenahan kemudian dilakukan, termasuk mengontrak juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Coach Shin, yang mengambil alih kepelatihan dari Simon McMenemy, punya rekam jejak bersama timnas Korsel di Piala Dunia 2018, bahkan mampu mengalahkan raksasa macam timnas Jerman.
Langkah pertama yang dilakukan Shin Tae-yong adalah peremajaan skuad. Sederet pemain muda pun dipanggil ke timnas Indonesia.
Saat itu, Victor Igbonefo (36) merupakan satu-satunya pemain berusia lebih dari 30 tahun yang dibawa Shin Tae-yong ke Piala AFF 2020.
Skuad dengan usia rata 23,8 tahun itu kemudian melakukan pemusatan latihan di Turki pada awal November 2021, dan melakukan dua uji coba.
Laga pertama melawan Afghanistan berujung kekalahan 0-1, tapi berikutnya mereka mampu menghantam Myanmar dengan skor telak 4-1.
“Saya cukup puas dengan perfoma para pemain, tapi kami harus bisa mengurangi kesalahan-kesalahan mendasar,” komentar Shin Tae-yong, usai menekuk Myanmar.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B Piala AFF 2020, bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Laos.
Pada laga pertama, lawan Kamboja, pasukan Garuda berhasil menang besar 4-2. Gol-gol diciptakan oleh Rahmat Irianto (2), Evan Dimas, dan Ramai Rumakiek.
Berikutnya, tren pesta gol Indonesia berlanjut dengan membantai Laos 5-1. Hasil ini membangun optimisme jelang laga vital kontra Vietnam.
Sayang, Evan Dimas dan kawan-kawan cuma mampu bermain imbang 0-0 dengan sang juara bertahan. Akibatnya, nasib bakal ditentukan pada laga melawan rival bebuyutan, Malaysia.
Jika Malaysia menang, otomatis tiket ke semifinal melayang. Pasalnya, publik sudah yakin Vietnam bakal mengalahkan Kamboja dengan mudah.
Hebatnya, tekanan mampu diubah menjadi motivasi. Timnas Indonesia akhirnya lolos usai menang dengan skor meyakinkan 4-1 atas Harimau Malaya.
Irfan Jaya muncul sebagai bintang melalui dua golnya, dilengkapi aksi Pratama Arhan dan bek naturalisasi Elkan Baggott.
Sebagai juara Grup B, timnas Indonesia akan bertemu runner-up Grup A, Singapura di semifinal. Dua pertandingan versus tuan rumah berlangsung menegangkan.
Pada leg pertama, kedua tim sama kuat 1-1. Sementara di leg kedua, duel berlangsung penuh drama hingga perpanjangan waktu, dengan skor 4-2 untuk kemenangan Garuda.
Padahal, pada waktu normal, Indonesia nyaris tersingkir ketika Singapura unggul 2-1 di menit ke-74. Beruntung, Pratama Arhan menyamakan kedudukan pada menit ke-87.
Pada injury time, tuan rumah kembali berpeluang mengubur mimpi Indonesia setelah mendapatkan penalti. Hebatnya, kiper Nadeo Argawinata mampu menepis tendangan Faris Ramli.
Singapura, yang bermain dengan sembilan orang sejak menit ke-68, akhirnya menyerah setelah gol bunuh diri dan torehan Egy Maulana Vikri membuat Indonesia jauh dari kejaran.
Pada partai puncak, timnas Indonesia menghadapi Thailand, yang berhasil menyingkirkan juara bertahan, Vietnam, dengan agregat 2-0.
Sayang, energi luar biasa pasukan Shin Tae-yong sejak fase grup seolah hilang pada pertemuan pertama. Timnas Indonesia kalah telak 0-4 dari tim Gajah Perang.
Pada laga berikutnya, mereka mampu memberi perlawanan, tapi sudah terlambat. Leg kedua berakhir imbang 2-2, dan Indonesia harus puas finis runner-up untuk kali keenam.
Pencarian gelar juara bagi timnas Indonesia masih terus berlanjut, semoga saja bisa terwujud di Piala AFF 2022 nanti.
Baca Juga Berita Piala AFF Lainnya:
Kilas Balik Piala AFF 2018: Persiapan Serba Mendadak, Timnas Indonesia Gagal di Fase Grup
Kilas Balik Piala AFF 2016: Asa Timnas Indonesia Akhiri Dahaga Kembali Dibuyarkan Thailand