- PSSI dan Kemenpora menggelar seminar dengan tema Upgrade Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia), 6-19 Desember 2022.
- Sosialisasi perkembangan Filanesia melibatkan 16 mantan pemain timnas Indonesia.
- Kepala Bidang Kepelatihan PSSI, Yeyen Tumena, berbicara soal pentingnya melakukan upgrade pada Filanesia.
SKOR.id - PSSI dengan Kemenpora menggelar seminar dengan tema Upgrade Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia) di Hotel Mercure, Jakarta, pada 6 hingga 19 Desember 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen pelatihan cabang olahraga, khususnya sepak bola Indonesia.
Terdapat 16 narasumber dalam acara ini. Mereka semua adalah mantan pemain timnas Indonesia, yang akan membagikan pengalamannya.
Kepala Bidang Kepelatihan PSSI, Yeyen Tumena, mengatakan mengembangkan Filanesia sesuai dengan tren sepak bola yang ada sekarang sangat dibutuhkan.
“Ini adalah hal yang harus dilakukan di kepelatihan, terutama terkait kurikulum, di mana upgrade terhadap semua materi kurikulum minimal dilakukan empat tahun sekali," kata Yeyen.
"Untuk Filanesia, setelah coaching convention dengan AFC, Filanesia sudah bisa ditambahkan di setiap modul, lisensi C dari 2017, B di 2019 dan lisensi A sejak 2020," ia menjelaskan.
Adapun Filanesia adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim.
"Karena bisa jadi di Filanesia sebelumnya, belum ada latihan goalkeeper-nya, belum ada latihan fisiknya yang masuk kedalam kurikulum," ujar Yeyen.
"Belum ada materi psikologi yang khusus sesuai dengan filosofi Filanesia, kemudian bagaimana penanganan medis, gizi dan lainnya."
"Kemudian kami juga perlu tambahan masukan dari teman-teman mantan pemain tim nasional, apakah dahulu dengan formasi sebelumnya dan sekarang, apa plus dan minusnya."
"Kita ingin mendapatkan cara bermain sepak bola ala orang Indonesia sendiri, bukan meniru cara atau karakteristik dari luar negeri," ia memaparkan.
Selain mantan pemain, ada juga pelatih timnas Indonesia, pelatih kiper, pelatih fisik, pelatih-pelatih Elite Pro Academy yang di 2017 mendapatkan workshop pertama terkait Filanesia.
Sementara itu mantan gelandang timnas Indonesia, Firman Utina, mengatakan kegiatan ini bisa membantu Direktur Teknik PSSI untuk meningkatkan latihan sepak bola.
Ia juga berharap dengan dilibatkannya para legenda sepak bola Tanah Air, bisa menciptakan pesepak bola terbaik yang dapat bermain di timnas Indonesia mendatang.
"Ini sangat luar biasa, kami dilibatkan dalam workshop ini, untuk meng-upgrade lagi Filanesia," kata Firman Utina.
"Ini hal yang baik dan bagus, di mana kami bisa memberikan masukan untuk sepak bola Indonesia di masa depan," ia menambahkan.
Adapun Filanesia resmi diluncurkan pada 9 November 2017 di Jakarta dan dituangkan dalam buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia.
Filosofi ini akan memberikan panduan dalam hal lingkup sepak bola. Seperti penjenjangan latihan berdasarkan usia, pengembangan teknik pemain, dan ciri-ciri bermain di lapangan.
Sebagai informasi bahwa Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia ini bukan untuk menyeragamkan taktik setiap klub, tapi ini akan jadi ciri pemain Indonesia di pentas Internasional.
Dalam Filanesia, dikelompokkan beberapa fase latihan berdasarkan kelompok umur. Untuk anak-anak usia 6 sampai 9 tahun disebut sebagai fase pengenalan.
Kemudian fase pengembangan skill di rentang usia 10 sampai 13 tahun, lalu terakhir ada rentang usia 14 sampai 17 tahun yang merupakan fase permainan.
16 Narasumber dari Mantan Pemain Timnas Indonesia untuk Upgrade Filanesia:
1. Rusdianto
2. Johanes Auri
3. Simson Rumapasal
4. David Sulaksmono
5. Aji Ridwan Mas
6. Hery Kiswanto
7. Yusuf Bachtiar
8. Budi Sudarsono
9. Firman Utina
10. Imran Nahumarury
11. Rulli Nere
12. Ansyari Lubis
13. Robby Darwis
14. Ferril Raymond Hattu
15. Ponaryo Astaman
16. Bambang Pamungkas
Baca juga berita PSSI lainnya:
PSSI Tunjuk Dua Manajer untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Erick Thohir Bicara Kans Maju Bursa Calon Ketum PSSI