- Timnas Indonesia sukses memenangi laga kontra tuan rumah Kuwait dalam partai pertama Grup A.
- Laga pertama Grup A putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 memang sedikit mengejutkan saat Indonesia menang.
- Namun ada yang lebih "bahaya" dari kemenangan timnas Indonesia ini dan hal itu tertuju pada pelatih Kuwait.
SKOR.id - Posisi pelatih Kuwait, Vitezslav Lavicka sedang tak baik-baik selepas anak asuhnya kalah dari timnas Indonesia pada Rabu (8/6/2022) malam waktu setempat.
Dalam laga yang dimainkan di Stadion Jaber Al Ahmad, Kuwait City, dan timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait.
Sebenarnya, tuan rumah unggul dulu melalui sundulan Yousef Nasser Al Sulaiman pada menit ke-39.
Kemudian pemain naturalisasi timnas Indonesia, Marc Klok menyamakan kedudukan semenit kemudian melalui sepakan 12 pas.
Indonesia berbalik unggul dan jadi gol kemenangan skuad Garuda saat babak kedua jalan semenit melalui sontekan Rachmat Irianto.
Kemenangan ini tentu penting bagi timnas Indonesia karena kans ke putaran final Piala Asia 2023 mulai terbuka.
Namun bagi Kuwait, ini pukulan telak dan Vitezslav Lavicka sebagai pelatih tentu akan disorot.
Apalagi, Federasi Sepak Bola Kuwait (KFA) dan PSSI memiliki kebiasaan sama dalam hal mempekerjakan pelatih untuk tim nasional negeri mereka.
Sejak 1999, KFA sudah memiliki 17 pelatih berbeda termasuk berstatus interim dan ada yang kerja dua periode.
Kondisi ini sama dengan PSSI yang sudah mempekerjakan 15 pelatih termasuk yang interim sejak 1999.
Artinya, posisi Vitezslav Lavicka ditendang dari kursi panas timnas Kuwait sangat terbuka.
Lelaki asal Republik Ceko itu bekerja sejak Maret tahun ini setelah menandatangani kerja sama pada Februari 2022.
Dari empat laga timnas Kuwait, Vitezslav Lavicka baru memberi sekali kemenangan dan hasil imbang tetapi sudah dua kali kalah.
Kekalahan terbaru sangat krusial saat timnas Indonesia mengalahkan Kuwait dalam Kualifikasi Piala Asia 2023.
Padahal, timnas Kuwait ingin cari obat kecewa gagal lolos ke Piala Dunia 2022 dan ingin menembus putaran final Piala Asia 2023.
Nasib Vitezslav Lavicka pun bisa saja atau bahkan lebih buruk dari pelatih hebat sekelas Berti Vogts.
Pelatih yang sukses membawa Jerman juara Euro 1996 ini didepak dari timnas Kuwait pada 2002 setelah kerja baru enam bulan.
Kerja mulai 12 Agustus 2001 hingga 28 Februari 2002, Berti Vogts hanya memberi dua kemenangan plus enam hasil imbang Kuwait dalam 11 laga.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Kode Keras, Hansamu Yama Ingin Kembali Perkuat Timnas Indonesia
Jadi Kapten Timnas Indonesia dalam Laga Debut, Marc Klok Singgung Tanggung Jawab