- Perjuangan Diklat ISA harus terhenti di turnamen Mediterranean International Cup (MIC) 2022, Barcelona, Spanyol.
- Salah satu tim Liga TopSkor itu kalah 0-2 dari Sant Ignasi CE pada babak 8 besar di kelompok Consolcio.
- Pemilik Diklat ISA, Zuchli Imran Putra mengaku banyak pelajaran yang di dapatkan oleh para pemainnya di MIC 2022.
SKOR.id - Perjuangan salah satu peserta Liga TopSkor, Diklat ISA harus terhenti di turnamen Mediterranean International Cup (MIC) 2022, Barcelona, Spanyol.
Pemilik Diklat ISA, Zuchli Imran Putra mengaku banyak pelajaran yang di dapatkan oleh anak asuhnya di MIC musim ini.
Imran mengatakan walaupun tak mendapat hasil terbaik, ia tetap mengapresiasi kerja keras para pemain selama berjuang di Spanyol.
Tim pelatih Elite Pro Academy Barito Putera itu juga berharap dengan proses yang sudah dijalani timnya, ke depan akan ada hasil yang di dapat.
Tentu dengan pengalaman-pengalaman yang sudah di tempuh Diklat ISA, Imran ingin para pemainnya kelak akan menjadi bintang di sepak bola Indonesia.
"Kita sudah berada di Spanyol selama tiga minggu, dua minggu pertama kami habiskan dengan latihan dan uji coba. Kami sudah merasakan bagaimana atmosfer sepak bola di sini," ujar Imran.
"Terkait turnamen yang kami ikuti disini (MIC), jujur memang lawan-lawan kami sangat berat karena kami melawan tim-tim hebat. Saya akui kekuatan fisik dan teknik mereka masih diatas anak-anak, tetapi itu bisa menjadi pelajaran bagi para pemain," katanya.
Pada turnamen MIC 2022, Diklat ISA tergabung di Grup J bersama Valencia CF SAD, Fundacio Esportiva Grama, dan FC Sarria De Ter.
Di fase grup, Diklat ISA harus menerima dua kekalahan dan satu hasil seri. Pada laga pertama pasukan Zuchli Imran Putra berhasil bermain imbang 1-1 melawan Sarria De Ter.
Kemudian pada dua laga terakhir fase grup J, Diklat ISA harus mengakui kehebatan lawannya. Mereka kalah 0-5 dari Fundacio Esportiva Grama, 0-5 saat menghadapi Valencia CF SAD.
Dengan hanya mengumpulkan 1 poin, Diklat ISA hanya mampu berada di peringkat tiga grup J.
Hasil tersebut membawa Diklat ISA melanjutkan pertandingan ke babak 16 besar kelompok "Consolcio" atau fase knockout untuk tim-tim yang gagal di penyisihan grup.
Pada babak 16 besar tersebut Diklat ISA meraih poin maksimal usai berhasil mengalahkan Penya Blaugrana dengan skor 1-0.
Adapun pada babak 8 besar Consolcio, perjuangan Diklat ISA harus terhenti dari MIC 2022.
M. Dimas dan kawan-kawan harus mengakui kehebatan tim Sant Ignasi CE dengan skor akhir 2-0.
"Saya apresiasi para pemain sudah berjuang keras untuk bertanding disini. Selain itu saya memaklumi pada babak gugur (Consolacio) kami juga disini belum terbiasa bermain dua kali sehari dengan udara yang sangat dingin," ucap Imran.
"Selain itu yang perlu diketahui MIC bukanlah turnamen biasa, ini adalah salah satu turnamen terbaik yang ada di Eropa untuk akademi sepak bola dan Diklat ISA memang selalu ingin mengikuti turnamen yang terbaik," ujarnya.
"Jadi menurut saya kami disini bisa bermain imbang ataupun bisa menang juga sudah luar biasa karena memang tim yang bermain adalah akademi kelas dunia," ia menambahkan.
Diketahui MIC memang salah satu turnamen yang menghasilkan pesepakbola dunia seperti Lionel Messi (FC Barcelona), Cesc Fàbregas (Arsenal FC), hingga Marcelo Vieira (Real Madrid CF) .
Baca juga berita Liga TopSkor lainnya:
Pentingnya Mengontrol Emosi di Sepak Bola
Seremonial Puncak Liga TopSkor U-14 Papua 2022 Digelar Hari Minggu