- Paul Munster berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Bhayangkara FC.
- Bhayangkara FC di bawah Paul Munster selalu berhasil mengakhiri musim di lima besar.
- Setidaknya ada tiga tim yang layak menjadi pelabuhan baru Paul Munster pada musim depan.
SKOR.id - Pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster, bisa menjadi incaran klub-klub Liga 1 setelah meninggalkan Bhayangkara FC.
Paul Munster dipastikan telah berpisah dengan Bhayangkara FC usai musim 2021-2022.
Paul Munster bisa dibilang menjadi salah satu pelatih asing yang patut diperhitungkan di Liga 1.
Menangani The Guardian sejak paruh kedua Liga 1 2019, ia membawa tim meraih 29 kemenangan, 14 imbang dan delapan kalah dari 51 laga.
Tim asuhannya mencetak 77 gol, ada 22 cleansheet.
Kemudian di Liga 1 2021-2022 finis pada peringkat ketiga atau zona berada di zona kompetisi Asia.
Pencapaian itu membuat Paul Munster menjadi komoditi panas bagi para tim yang berencana mencari pelatih baru untuk musim depan.
Dengan pengalamannya berada di Indonesia dan mengantarkan Bhayangkara FC selalu finis di lima besar, Paul Munster tentunya akan lebih mengetahui atmosfer Liga 1.
Skor.id mencoba menerka klub-klub yang layak dilatih oleh Paul Munster pada musim depan. Klub itu antara lain:
Persija Jakarta
Persija Jakarta saat ini berstatus tanpa pelatih selepas kepergian Sudirman.
Pada Senin (4/4/2022), Persija secara resmi mengumumkan perpisahannya dengan Sudirman dan juga sejumlah ofisial, termasuk Bambang Pamungkas.
Persija bisa menjadi tim yang cocok bagi Paul Munster mengingat homebase mereka juga di Jakarta seperti Bhayangkara FC.
Dari segi taktikal, Paul Munster juga cenderung lebih sering memakai skema 4-3-3 sama seperti Persija Jakarta musim lalu.
Artinya, materi pemain Persija tak jauh berbeda dari Bhayangkara FC.
Borneo FC
Posisi pelatih Borneo FC saat ini juga kosong sepeninggal Fakhri Husaini.
Seperti diketahui, Fakhri Husaini secara mengejutkan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Borneo FC menjelang pekan terakhir Liga 1 2021-2022.
Padahal, posisi Borneo FC terbilang cukup bagus karena finis di urutan keenam klasemen akhir.
Borneo FC tergolong menjadi tim yang sering bergonta-ganti pelatih tiap musim.
Pada musim 2021-2022 saja, mereka berganti sekali dari dua kali setelah ditinggal Mario Gomez.
Posisi Mario Gomez ketika itu digantikan oleh Risto Vidakovic. Tetapi pada pertengahan musim
PSM Makassar
Musim 2021-2022 mungkin menjadi musim terburuk yang pernah dilalui PSM Makassar sejak era Liga 1.
Betapa tidak, hingga pekan-pekan terakhir, PSM Makassar nyaris terdegradasi ke Liga 2 karena penampilan inkonsisten.
Beruntung bagi PSM, mereka akhirnya finis di urutan 14 klasemen akhir atau dua strip di atas zona degradasi.
PSM memang selama beberapa musim terakhir masih kesulitan mencari pelatih yang cocok sepeninggal Robert Rene Alberts pada 2019.
Sejak ditinggal Robert Rene Alberts, tercatat PSM sudah berganti pelatih lima kali.
Di antara lima pelatih, sebenarnya ada nama Bojan Hodak yang berhasil mengantarkan PSM juara Piala Indonesia.
Namun pada akhirnya Bojan Hodak juga dipecat.
Pada musim 2021-2022, PSM berganti pelatih dari Milomir Seslija ke Joop Gall. Namun, kedatangan Joop Gaal tak mampu membantu meningkatkan performa PSM hingga akhir musim.
Berbeda dengan dua klub sebelumnya, belum diketahui apakah Joop Gaal bakal dipertahankan PSM Makassar atau akan didepak.
Berita Transfer Liga 1 lainnya:
Bursa Transfer Liga 1: Persebaya Pertahankan 4 Kiper, Termasuk Satria Tama yang Sempat Cedera
Bursa Transfer Liga 1: Pergerakan dari Persebaya Surabaya