- Menpora Zainudin Amali menegaskan akan selektif dalam proses naturalisasi.
- Hal itu berkaca dari kasus sebelumnya dimana naturalisasi dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
- Zainudin Amali tidak akan menerapkan cara lama untuk menaturalisasi pemain.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengungkap bahwa pihaknya saat ini tak mau asal-asalan dalam menaturalisasi pemain.
Tren naturalisasi di timnas Indonesia dimulai sekitar tahun 2010-an.
Dengan menaturalisasi sejumlah pemain keturunan, harapannya adalah untuk bisa menambah kekuatan tim nasional Indonesia.
Namun, pada perjalanannya proses naturalisasi itu tak berdampak signifikan bagi timnas Indonesia.
Beberapa pemain keturunan justru kualitasnya di bawah pemain lokal.
Selain untuk timnas Indonesia, naturalisasi beberapa kali dilakukan atas rekomndasi klub.
Dengan cara itu, klub diuntungkan karena bisa mendaftarkan "pemain asing" tetapi statusnya sudah pemain lokal. Alhasil kuota pemain asing tak terganggu.
Berkaca pada masalah tersebut, kini Kemenpora tidak mau sembarangan dalam memproses naturalisasi pemain.
"Pertanyaan yang sama (dampak tak signifikan pemain naturalisasi) saya tanyakan ke coach Shin Tae-yong," kata Menpora dalam sesi jumpa pers usai bertemu dengan Ketum PSSI dan Shin Tae-yong, Kamis (10/2/2022).
"Jawabannya Shin Tae-yong adalah kalau polanya seperti itu sekarang ini bisa 100 (naturalisasi), seperti yang dulu-dulu," ujarnya.
Menpora menegaskan bahwa proses naturalisasi saat ini sudah berbeda dari zaman dulu.
"Tetapi, saya, Ketum PSSI, dan coach Shin Tae-yong tidak mau cara seperti dulu, kami mau sangat selektif," kata Menpora.
"Sehingga baru dapat dua ini, mudah-mudahan tidak sama seperti yang sebelum-sebelumnya."
"Jadi kami tidak sembarangan, dan sekarang ini berbeda dengan proses naturalisasi zaman dulu, naturalisasi zaman dulu itu yang minta klub," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa permohonan naturalisasi pemain harus dari Ketua Umum PSSI.
"Sekarang kalau yang minta klub saya tidak mau, yang minta adalah federasi, ketua umum," katanya.
"Kami rapatkan, tidak sekadar surat dilayangkan langsung saya rekomendasikan. Harus ada tanggung jawab dari coach dari pelatih yang membutuhkan dan kami tahu persis kebutuhannya apa," tegas Menpora.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Alasan Shin Tae-yong Pilih Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk Dinaturalisasi
Shin Tae-yong Ungkap Kendala Persiapan Timnas U-23 Indonesia Jelang Piala AFF U-23