- Tim-tim di Liga 1 2021-2022 harus menjalani jadwal super padat pada seri ketiga yang berlangsung di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
- Dua pelatih asing, Dejan Antonic dan Paul Munster, buka suara bahwa jadwal padat seri ketiga Liga 1 2021-2022 akan berdampak buruk bagi pemain dan kualitas kompetisi.
- Dejan Antonic dan Paul Munster memiliki pandangan bahwa setiap seri maksimal hanya digelar lima hingga enam pertandingan.
SKOR.id - Jadwal pertandingan super padat harus dijalani 18 tim kontestan Liga 1 2021-2022 pada seri ketiga yang dilangsungkan sejak 18 November - 24 Desember mendatang.
Dalam rentang waktu sekitar lima pekan, tim-tim di Liga 1 2021-2022 akan menjalani delapan pertandingan. Rata-rata, jeda antarpertandingan hanya berkisar empat hari.
Menanggapi jadwal padat seri ketiga ini, dua pelatih asing di Liga 1 2021-2022 mengungkapkan dampak buruk bagi para pemain maupun kualitas kompetisi.
Pelatih asing pertama adalah Dejan Antonic. Lelaki asal Serbia yang kini menangani PSS Sleman itu menyebut ketatnya jadwal pertandingan seri ketiga Liga 1 2021-2022 sebagai hal horor.
"Seri ketiga seperti horor. Maaf, bagi saya seri ketiga horor. Saya lihat ada delapan pertandingan untuk 32 hari, itu terlalu banyak," kata Dejan Antonic kepada wartawan.
Dejan Antonic menilai, banyaknya pertandingan yang bakal dilakoni dalam waktu yang cukup singkat, akan berdampak buruk bagi kualitas laga di Liga 1.
Tenaga para pemain yang diforsir untuk menjalani laga demi laga tentu semakin lama semakin menurun. Saat semua kelelahan, performa tim tidak dapat maksimal.
Akumulasi dari penurunan performa setiap tim yang bertanding sudah barang tentu membuat kualitas Liga 1 2021-2022 juga menurun.
Ketika hal itu terjadi, Dejan Antonic tidak akan terkejut. Ia hanya berharap para pemain PSS dan 17 tim lainnya tidak ada yang cedera karena terlalu dipaksa bermain setiap lima hari sekali.
"Saya mungkin tidak akan terkejut jika kualitas (kompetisi) kita tidak ada. Dari dulu, kami pikir hanya ada lima pertandingan dan sekarang sudah tambah tiga pertandingan," ujar Dejan.
"Itu berpengaruh pada kondisi pemain. Kondisi pemain pasti berat sekali karena harus traveling (pindah tempat), harus main."
"Saya berharap semua berjalan lancar dan pemain di tim kami maupun di tim lainnya tidak ada yang cedera. Semoga kami bisa lebih bagus," ia menambahkan.
Adapun pelatih asing kedua yang bicara dampak buruk penjadwalan seri ketiga Liga 1 2021-2022 ialah pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.
Senada dengan Dejan Antonic, Paul Munster juga menyebut delapan pertandingan yang akan digelar di seri ketiga ini terlalu banyak.
Menurutnya, jumlah pertandingan maksimal dalam satu seri yakni enam laga. Tambahan dua laga yang dipadatkan di seri ini akan menguras fisik pemain.
Dampaknya, kualitas kompetisi akan menurun dan para pemain berada dalam ancaman cedera.
Saat banyak pemain cedera, bukan hanya tim yang dirugikan, tapi juga kompetisi sepak bola Indonesia secara umum.
"Untuk jadwal di seri ketiga ini terlalu banyak. Mungkin bisa enam pertandingan saja, tapi sampai delapan laga itu benar-benar menguras fisik pemain," ucap Paul Munster.
"Apalagi jedanya hanya empat hari. Bisa dilihat di banyak pertandingan, pada 20 menit terakhir ada banyak pemain yang cedera."
"Bisa dibilang, jadwal seri ketiga ini tidak bagus untuk pemain dan kualitas sepak bola yang seharusnya bisa ditampilkan," ia menegaskan.
View this post on Instagram
Baca juga Berita Liga 1 lainnya:
Best XI Pekan ke-12 Liga 1 2021-2022: Didominasi Pemain Lokal
Cetak Gol di Laga Persib vs Persija, Marko Simic Jadi Striker Tersubur Era Liga 1
Liga 1 2021-2022: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap