- Berikut catatan statistik timnas Indonesia di laga melawan Afghanistan, terutama soal umpan sukses.
- Selama 90 menit pertandingan, para pemain timnas Indonesia memiliki 22 persen salah umpan.
- Selain itu, lini tengah timnas Indonesia juga masih kalah dari para pemain belakang dalam urusan melepaskan operan sukses.
SKOR.id - Catatan statistik pertandingan timnas Indonesia versus Afghanistan menunjukkan bahwa Evan Dimas dan kolega memiliki persentase penguasaan bola yang lebih banyak.
Timnas Indonesia menguasai 55 persen penguasaan bola. Meski begitu, timnas Indonesia hanya berhasil melepaskan satu tembakan tepat sasaran.
Kondisi tersebut berbeda dengan statistik yang dimiliki Afghanistan. Walau Omid Popalzay hanya punya 45 persen penguasaan bola, mereka berhasil melepaskan empat tembakan tepat sasaran.
Satu di antaranya berhasil dikonversikan menjadi gol. Gol tunggal Omid Popalzay pada menit ke-85 sudah cukup bagi Afghanistan untuk mengalahkan timnas Indonesia.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyebut bahwa salah satu faktor yang membuat timnas Indonesia kalah yakni para pemain terlalu sering melakukan salah umpan.
Bahkan, jika ditarik lebih jauh, proses terciptanya gol Afghanistan itu bermula dari salah umpan yang dilakukan bek timnas Indonesia di wilayah pertahanan lawan.
"Harus perbaiki, untuk mengurangi salah umpan. Tadi terciptanya gol juga terjadi karena salah umpan yang dilakukan pemain kami," kata Shin Tae-yong, seusai pertandingan.
"Jadi kami harus mengurangi kesalahan yang seharusnya tidak kami lakukan. Kami pun dapat hasil yang sangat disayangkan. Sebenarnya kami bisa menang," ia menambahkan.
Dalam 90 menit pertandingan, para pemain timnas Indonesia mencatatkan 364 operan. Namun dari jumlah tersebut, hanya 285 operan yang sukses.
Itu menunjukkan bahwa tingkat akurasi operan skuad Garuda hanya sekitar 78 persen. Sekitar 22 persen lainnya berakhir sebagai operan gagal atau salah umpan.
Kondisi tersebut tentu butuh diperbaiki lagi sebelum timnas Indonesia berlaga di ajang Piala AFF 2020 yang akan dilangsungkan di Singapura pada 5 Desember mendatang.
Kesalahan sekitar 22 persen jelas perlu diminimalisasi agar lawan tidak mendapat kesempatan untuk melakukan serangan balik cepat yang bisa berakibat gol.
Tak hanya itu, lini tengah timnas Indonesia juga masih kurang kreatif. Peran lini tengah yang seharusnya dapat menjadi metronom serangan masih kalah dominan dari para bek.
Untuk diketahui, pada pertandingan melawan Afghanistan, hampir 52 persen operan sukses yang dimiliki timnas Indonesia dilakukan oleh para pemain belakang.
Pratama Arhan (32 operan sukses), Fachrudin Aryanto (39 operan sukses), Elkan Baggott (41 operan sukses), Asnawi Mangkualam (29 operan sukses), Victor Igbonefo (7 operan sukses).
Sementara itu, jumlah operan sukses Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, Witan Sulaeman, Evan Dimas, dan Irfan Jaya bahkan masih ada di bawah catatan kiper Muhammad Riyandi dengan 22 operan sukses.
Lini tengah timnas Indonesia hanya memiliki kurang dari 35 persen atau 99 dari 285 operan sukses keseluruhan timnas Indonesia.
Data ini menunjukkan bahwa permainan skuad asuhan Shin Tae-yong belum dikendalikan oleh para pemain gelandang. Karena bola banyak mengalir di lini belakang, maka tak heran jika Indonesia hanya punya satu tembakan tepat sasaran.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Timnas Indonesia lainnya:
Evaluasi Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Tumbang dari Afghanistan
Hasil Timnas Indonesia vs Afghanistan: Gol Telat Buat Skuad Garuda Tumbang
Timnas Indonesia vs Afghanistan: Prediksi dan Link Live Streaming